Hari Keempat Jakarta Film Week 2024: Pemutaran Film, Dialog Industri Kreatif, dan Kolaborasi Internasional
FeatureNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Poster Hari Keempat Jakarta Film Week 2024 / foto : Jakarta Film Week

Jakarta, tvrijakartanews - Jakarta Film Week 2024 semakin meriah di hari keempat dengan ragam acara yang menarik perhatian para pencinta film dan pelaku industri kreatif. Salah satu acara utama adalah pemutaran film "Exhuma" karya Jang Jae Hyun, yang diiringi sesi tanya jawab bersama produser Kim Young Min. Kim menyampaikan rasa terima kasihnya atas antusiasme tinggi dari penonton Indonesia. Kim Young Min menyadari bahwa unsur mistis dalam "Exhuma" memiliki kedekatan dengan budaya klenik di Indonesia.

“Saya tidak menyangka ada yang menonton hingga lima kali,” ungkapnya dengan takjub dalam pernyataan pada Minggu (27/10/24).

Selain "Exhuma," Jakarta Film Week 2024 menghadirkan sejumlah program yang memperkaya pengalaman sinematik pengunjung. Program "Herstory" menampilkan karya para sutradara perempuan dan kisah perempuan dari berbagai belahan dunia, sementara "Fantasea" mengajak penonton menjelajahi dunia penuh imajinasi hasil kreativitas para sineas. Untuk keluarga, program "Family Time" menyuguhkan tontonan yang hangat dan ramah keluarga, seperti "Kid, You’re Just A Kid," "Reni’s Worlds," "My Father Drowned in Soup," "Out of Order," dan "The Raffle."

Di sisi lain, program baru "Classique" hadir menghidupkan kembali keajaiban sinema klasik, menampilkan karya seperti "Wings of Desire" dan "Buena Vista Social Club" dari sutradara Wim Wenders, serta "Sumpah Pocong - Lintang dan Bayu" dalam Tribute to Hendrick Gozali. Melalui "Classique," penonton diajak menyelami sejarah dan resonansi film klasik yang tak lekang oleh waktu.

Jakarta Film Week 2024 juga memperkaya programnya dengan kolaborasi internasional. Kerja sama dengan Clermont-Ferrand, festival film pendek tertua di dunia, menghadirkan kompilasi film pendek berkualitas dari berbagai negara. Kolaborasi ini bertujuan untuk meneguhkan Jakarta sebagai pusat sinema global yang mendorong kreativitas lintas genre. Program lain hasil kolaborasi tahun ini melibatkan BIFAN, Alternativa, Made in Hong Kong, dan Bioscoop Belanda.

Program industri juga menjadi sorotan melalui ASEAN Regional Workshop on Creative Economy bersama JFW Net Industry Program. Workshop ini mempertemukan berbagai kota di Asia Tenggara dalam diskusi tentang peran komisi film dan festival dalam mendukung industri kreatif. Diskusi yang diikuti panelis dari Busan, Tokyo, Quezon City, dan Jogja Film Commission membahas pentingnya hubungan antara kota dan industri film. Rina Damayanti dari Jakarta Film Week turut mengapresiasi kualitas film ASEAN yang kini berhasil menembus festival internasional. Dewan Kesenian Jakarta juga mengusulkan pembentukan Komisi Film Jakarta untuk mendukung produksi film lokal.

Selain itu, Jakarta Film Week bekerja sama dengan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (PMM) Kemendikbud Ristek dengan menghadirkan "Screening Layar Animasi Anak Indonesiana" yang menampilkan film seperti "Banti Rengo," "Kwartet Gupala sang Jagawana," dan "Kesatria Semesta." Sementara itu, "Layar Cerita Perempuan Indonesiana" menampilkan film bertema perempuan dan diskusi bersama sutradara, termasuk Rifqi Mardhani (Perempuan Berlumur Lumpur), Rohil Fidiawan Mokmin (Perempuan Dalam Anyaman), dan lainnya.

Hari keempat Jakarta Film Week 2024 ini memperlihatkan bagaimana festival ini menjadi wadah apresiasi film, ruang diskusi, kolaborasi, dan inovasi yang memperkuat ekosistem perfilman nasional. Dengan acara yang masih berlangsung hingga 27 Oktober 2024, Jakarta Film Week berkomitmen memperkenalkan film-film berkualitas dari seluruh dunia, memperkokoh posisi Indonesia di peta perfilman global.