Jakarta, tvrijakartanews - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JMSR) mendulang pendapatan usaha sebesar Rp11 triliun atau naik 7,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III 2023.

"Kuartal III 2023 alhamdulillah peningkatan positif kinerja ini tercermin dari kenaikan pendapatan usaha Rp 11 triliun, tumbuh 7,7% dari tahun lalu," kata Sekretaris Korporasi JSMR Nixon Sitorus kepada wartawan di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Senin (4/12/2023).

Nixon menambahkan, sampai Kuartal III 2023 ini Jasa Marga masih memegang posisi sebagai market leader dengan total hak konsesi jalan tol mencapai 1.736 km yang merepresentasikan 48 persen panjang jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia.

"Dari jumlah tersebut, 1.260 km telah beroperasi," ucapnya.

Menurut Nixon, begitu EBITDA (pendapatan setelah pajak) naik mencapai 5,7 persen. "Demikian juga EBITDA (pendapatan setelah pajak) Rp 6,83 triliun naik 5,7%," ucapnya.

Lebih lanjut, Nixon menjelaskan hasil positif ini didorong melalui divestasi Tol Japek 2 Elevated atau Jalan Tol Layang MBZ oleh PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC) pada Oktober 2022 lalu.

Selain itu, melalui PT JTT juga dilakukan pembelian kembali atau buyback unit penyertaan Reksa Dana Penyertaan terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas PT JSB, PT JSN, dan PT JNK. Nixon mengatakan, keduanya mempengaruhi kinerja perusahaan secara tahunan.

"Kalau tidak ada dua aksi tadi, ternyata tetap masih meningkat. Bisa dilihat, untuk pendapatan usaha 10,6 persen, dan EBITDA juga naik 8,9 persen," imbuhnya.

Selian itu Nixon juga menyampaikan, Jasa Marga mencatat total aset mencapai Rp 124,9 triliun dan membukukan laba bersih sebesar Rp 5,97 triliun hingga Kuartal III 2023.

Adapun sebesar Rp 4,1 triliun dari laba bersih merupakan dampak dari pemenuhan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22 tentang Kombinasi Bisnis sehubungan dengan konsolidasi kembali ekuitas-ekuitas yang telah disebutkan sebelumnya. (Yohanes Abimanyu)