Menteri Kabinet Merah Putih Gelar Rapat Terbatas Tindak Lanjuti Arahan Presiden Prabowo Subianto
EkonomiNewsHot
Redaktur: Maryanto PM

Menteri Koordinator Bidang Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Tvrijakartanews/John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Kabinet Merah Putih dalam menyiapkan berbagai kebijakan dan strategi dalam peningkatkan capaian di berbagai bidang. Hal ini berkaitan kinerja perekonomian nasional, pencapaian solid tergambar dari berbagai leading indikator perekonomian yang telah ditorehkan sejak periode sebelumnya. 

Menteri Koordinator Bidang Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan untuk semakin mendorong optimalisasi investasi, adaptasi teknologi, dan inovasi dalam mendukung pencapaian ekonomi ke depan, dibutuhkan sejumlah key policy. Rapat koordinasi hari ini, atau koordinasi terbatas, dilakukan untuk menindaklanjuti retreat di Magelang. Untuk membahas apa yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Tujuan rapat kali ini kita konsolidasi program, program jangka pendek. Bapak Presiden ingin agar quick wins dalam first quarter tahun depan bisa dijaga. Itu mungkin beberapa hal yang perlu diperhatikan,” kata Menteri Koordinator Bidang Airlangga Hartarto usai Rapat Terbatas di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2024).

Airlangga menambahkan bahwa terdapat sejumlah regulasi prioritas yang perlu segera diselesaikan Pemerintah untuk mendukung program prioritas di bidang perekonomian, yakni tindak lanjut putusan Mahkamah Konstitusi terkait Judicial Review (JR) Undang-Undang Cipta Kerja, hingga perubahan Peraturan Pemerintah mengenai Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

Airlangga menambaahkan sejumlah insentif prioritas juga akan diusulkan dalam waktu mendatang diantaranya Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) dan Pajak Penjualan Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB), PPN DTP untuk properti, hingga program pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), KUR Alsintan, dan Kredit Revitalisasi Industri Padat Karya. 

“Sejumlah program kerja tiap sektor juga menjadi pembahasan dalam Rakortas tersebut, salah satunya terkait dengan penyesuaian tiket pesawat domestik agar lebih kompetitif,” ungkapnya. 

Airlangga menuturkan seluruh Menteri yang hadir memaparkan program quick wins, program jangka menengah, hingga target-target yang akan dicapai untuk program jangka panjang. 

“Perumusan dan penyelarasan berbagai program tersebut akan digunakan sebagai piranti dalam mengoptimalkan potensi berbagai sektor ekonomi ke depan, sehingga diharapkan capaian perekonomian nasional dapat tumbuh lebih signifikan,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menekankan agar dapat mengoptimalkan potensi ekonomi dengan memperkuat kerja sama internasional melalui berbagai forum seperti Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement  (IEU-CEPA) , The Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), The Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), G20, The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), hingga BRICS.

Selanjutnya, hasil dari Rakortas tersebut akan disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mendapatkan arahan lebih lanjut terkait dengan penyempurnaan dan pelaksanaan program kedepan.

Sebagai informasi, upaya dalam meningkatkan koordinasi kebijakan serta penyelarasan sejumlah program kerja prioritas di bidang perekonomian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin penyelenggaraan Rapat Koordinasi Terbatas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama 7 Kementerian dalam lingkup koordinasi Kemenko Perekonomian pada Minggu (3/11/2024).

Hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Pariwisata Widyanti Putri, Wakil Menteri, serta para Pejabat Eselon I dan II Kementerian.