Pramono Janji Siapkan Dana Rp 300 Miliar demi Atasi Korban PHK di Jakarta
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung. (Foto: Chaerul Halim).

Jakarta, tvrijakartanews - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung berjanji menyiapkan dana bantuan sebesar Rp 300 miliar untuk memperdayakan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jakarta.

Menurut dia, hal itu bertujuan memberikan kesempatan baru untuk para korban PHK agar mereka bisa berwirausaha.

"Kami akan mengeluarkan modal 300 miliar untuk stimulasi itu agar PHK yang terjadi di Jakarta dan juga pengangguran bisa punya kesempatan untuk berusaha," kata Pramono di Menara Bank Mega, Jalan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2024).

Dia menuturkan, fenomena PHK memang cukup tinggi terjadi di Jakarta, sehingga diperlukan terobosan untuk mengatasi hal tersebut.

Selain memberikan dana stimulus, Pramono juga berencana membuka balai pelatihan kerja untuk para PHK. Nantinya, balai pelatihan kerja ini dipergunakan membina para pesertanya untuk mempersiapkan diri dalam dunia pekerjaan menuju Jakarta sebagai kota global.

"Maka kemudian kami juga membuat balai latihan kerja supaya mereka terdidik untuk bisa berusaha dengan baik. Sehingga dengan demikian memang untuk menyelesaikan persoalan ini enggak bisa simsalabim, semuanya selesai," imbuh dia.

Adapun, dana Rp 300 miliar ini juga akan digunakan sebagai dana bantuan untuk para pedagang di Pasang Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Tujuannya agar para pedagang bisa menggunakan dana bantuan itu untuk meningkatkan daya jualnya di tengah persaingan pasar online.

"Kami sudah menyiapkan Rp 300 miliar untuk membantu pemodalan bagi para pedagang di Tanah Abang, terutama pedagang menengah ke bawah," kata Pramono dalam debat kedua Pilkada Jakarta, Minggu (27/10/2024).

Selain itu, Pramono menyebut pemerintah juga harus berperan mempromosikan produk para pedagang Tanah Abang agar mampu bersaing di pasar online.

Kemudian, pengaturan penjualan pasar online juga harus diterapkan sehingga tak mengganggu penjualan pedagang konvensional secara signifikan.

"Harus ada fairness bagi orang yang berjualan langsung di Tanah Abang maupun online, kami akan mengatur yang jualan di online bisa tetap dilakukan tetapi di Tanah Abang harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Jakarta," ucap Pramono.

"Saya pribadi, melihat persoalan paling pokok adalah di Tanah Abang perlu dibantu promosi, kemudahan permodalan masyarakat dan lebih penting lagi membangkitkan semangat untuk datang kembali ke Tanah Abang sebagai pusat grosir nomor satu di Asia Tenggara," sambung dia.