
Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung bersama relawan dari Gerakan Kolaborasi Jakarta (GKJ) di Taman Pedapa, Tebet Barat, Jakarta Selatan pada Rabu (6/11/2024). (Foto: Chaerul Halim).
Jakarta, tvrijakartanews - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung akan mengombinasikan gagasan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk membangun hunian di Jakarta.
Ide ini muncul setelah melihat problem kedua eks gubernur Jakarta itu dalam mengupayakan menjalankan program pembangunan hunian pada masanya.
"Saya mengkombinasikan gagasan Mas Anies dan Pak Ahok untuk bisa dijalankan (program pembangunan hunian) karena problem utama di Jakarta adalah pembebasan lahan," kata Pramono dikutip, Kamis (7/10/2024).
Pramono mencontohkan kepemimpinan Anies-Sandiaga Uno, yang menggagas program perumahan DP 0 persen mengalami hambatan dalam membebaskan lahan.
Kemudian, Ahok pun juga mengalami hal serupa, sehingga politikus PDIP itu hanya baru menyelesaikan satu hunian di lahan milik PD Pasar Jaya. Sebab, pembangunan hunian itu juga mengalami hambatan lantaran harus merelokasikan para pedagang.
Berkaca dengan hal tersebut, Pramono ingin mengombinasikan gagasan kedua melalui program pembangunan hunian vertikal di lahan milik pemerintahan.
Menurut Pram, pembangunan perumahan vertikal ini akan dibangun di gedung sekolah, kecamatan, puskesmas dan kelurahan sehingga tak memerlukan pembebasan lahan.
"Ini akan menjadi lebih mudah bagi pengembang juga, mereka paling takut berhubungan dengan aparat penegak hukum karena lahan sudah bebas tinggal pengembang," kata dia.
Pramono menjelaskan, klasifikasi hunian tersebut akan menyesuaikan lokasi. Misalnya, jika pembangunan hunian itu berada di kawasan premium, maka akan diperuntukan bagi kelas menengah ke atas.
Sementara untuk masyarakat kelas menengah ke bawah akan dibuatkan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan rumah susun sederhana milik (rusunami).
"Itulah cara berfikir saya untuk menyelesaikan persoalan hunian terutama bagi Gen Z dan Milenial," imbuh dia.