Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu. (Tangkap layar laman YouTube Kemenkeu)
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Keuangan menyampaikan total penerimaan negeri dari kepabeanan dan cukai sebesar Rp231,7 triliun per Oktober 2024. Jumlah tersebut tumbuh 4,9 persen (yoy) atau mencakup 72,2 persen dari target APBN.
"Kalau kita lihat penerimaan bea dan cukai sampai dengan 31 Oktober tercatat Rp231,7 triliun atau 72,2 persen dari target APBN. Nah yang menarik adalah bahwa ini secara year to date masih tumbuh, berarti daya belinya masih cukup kuat," kata Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu saat konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2024 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Anggito menambahkan dari segi bea masuk, penerimaan Rp43,2 triliun atau tumbuh 4,2 persen (yoy). Jumlah ini mencakup 75,2 persen dari target APBN.
"Selain itu, penerimaan bea masuk Oktober tahun ini dipengaruhi oleh kenaikan nilai impor sebesar 5,5 persen (yoy), dan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah," ujarnya.
Menurutnya, dari segi bea keluar, pihaknya mencatat penerimaan bea keluar sebesar Rp14,2 triliun atau tumbuh 46,8 persen (yoy). Jumlah ini mencakup 80,9 persen dari target.
Beberapa hal yang memengaruhi penerimaan bea keluar di antaranya, bea keluar tembaga yang tumbuh 173,0 persen (yoy) dengan share dari total bea keluar mencapai 70,0 persen.
"Hal ini merupakan imbas dari adanya relaksasi ekspor komoditas tembaga," imbuhnya.