65 Persen Wilayah Rawan Banjir di Kota Tangerang Sudah Dibenahi, Pemkot Tetap Awasi Potensi Bencana di Musim Hujan
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Pemkot Tangerang telah menempatkan pompa air di sejumlah titik rawan banjir, salah satunya di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

Tangerang, tvrijakartanews - Sebagian wilayah Kota Tangerang masih masuk dalam lokasi rawan banjir saat musim hujan. Pada awal tahun 2024, setidaknya masih ada 8 titik rawan banjir di Kota Tangerang. Jumlah tersebut sudah jauh berkurang dibanding dua tahun sebelumnya yang mencapai 39 titik.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, mengatakan bahwa 65 persen dari titik rawan banjir sudah dapat diatasi. Namun Pemkot Tangerang masih tetap mengantisipasi potensi banjir dan potensi bencana alam lain yang rawan terjadi saat musim hujan

"Terutama dalam hal antisipasi kebencanaan seperti kebakaran di mana kesiapsiagaan dan kesigapan petugas sangatlah penting dalam upaya penanganan bencana. Termasuk juga dengan banjir yang walaupun kita sudah memiliki grand design dalam upaya pencegahan. Untuk itu, kewaspadaan dini sangatlah penting," tuturnya, Kamis (7/11/2024).

Untuk itu, BPBD dan seluruh ASN diminta agar dapat mempersiapkan sarana dan prasarana kebencanaan dan kegawatdaruratan. Pemeriksaan peralatan dan juga peraatan drainase juga perlu dilakukan lebih rutin untuk mencegah terjadinya banjir.

"Pastikan sarana dan prasarana siap digunakan. Untuk itu, minta tolong Damkar dan BPBD selalu lakukan pengecekan dan perawatan peralatan seperti pompa-pompa secara berkala," imbau Pj.

Lebih lanjut, mantan Kepala Pusdatin Kemendagri ini, mengharapkan kolaborasi dari seluruh pihak dan seluruh elemen masyarakat dalam upaya pencegahan dan mitigasi bencana di Kota Tangerang.

"Terlebih bulan ini akan ada pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024, yang tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyukseskan gelaran pemilihan kepala daerah tingkat kota dan tingkat provinsi agar dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala," tukas Pj.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang terus mendorong optimalisasi mitigasi bencana di Kota Tangerang berjalan matang. Pasalnya, Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan dengan curah tinggi akan mulai terjadi pada November ini.

Sementara itu, anggota komisi IV DPRD Kota Tangerang Edi Suhendi mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk mengoptimalisasi mitigasi bencana. Kesiapan perangkat sebagai mitigasi bencana juga perlu fokus yang mendalam dalam menghadapi puncak musim penghujan di Kota Tangerang.

"Saat ini sudah memasuki musim penghujan untuk mengantisipasi adanya cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang harus sudah melakukan mitigasi dan melakukan kesiapsiagaan terjadinya potensi bencana,” ujar Edi.

Ia melanjutkan, DPRD Kota Tangerang juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektoral berjalan secara maksimal. Salah satunya, DPRD Kota Tangerang terus mendorong peran dinas terkait untuk terus melakukan monitoring, evaluasi, sekaligus perbaikan kinerja mitigasi bencana dari tahun-tahun sebelumnya.

"Kami juga mendorong dinas-dinas terkait lainnya untuk melakukan optimalisasi sistem pengendalian bencana, khususnya banjir, seperti menormalisasi drainase dengan melakukan pengerukan sedimen sebagai upaya antisipasi genangan air maupun banjir,” tambahnya.