
Ilustrasi BNI Securitas. (Humas PT BNI Securitas)
Jakarta, tvrijakartanews - Head of Retail Research PT BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan Indeks-indeks Wall Street melemah pada Rabu (12/11/2024), hal ini merupakan koreksi pertama pasca pemilu AS didorong penurunan saham-saham ‘Trump Trade’.
“Dow Jones menurun 0,86 persen menjadi 43.910, S&P 500 melemah 0,29 persen dan Nasdaq Composite turun tipis 0,09 persen,” kata Fanny dalam keterangan di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Fanny menambahkan saham-saham utama yang disebut sebagai bagian dari ‘Trump trade’, yang biasanya mendapat dorongan dari kebijakan ekonomi pro-pertumbuhan, menjadi salah satu kelompok yang paling merasakan penurunan.
“Saham-saham berkapitalisasi kecil, seperti Russell 2000, yang diharapkan mendapat keuntungan dari kembalinya Donald Trump sebagai Presiden AS, melemah sekitar 1,8 persen,” ujarnya.
Menurut Fanny, beberapa saham perusahaan besar juga mengalami penurunan, saham Tesla turun 6,1 persen. Saham Trump Media & Technology Group turun hampir 9 persen.
“Sementara itu, data indeks harga konsumen dan produsen yang dijadwalkan akan dirilis akhir pekan ini,” tuturnya.
Bursa Asia memerah, Pasar Masih Mencerna Stimulus China.
Bursa Asia Pasifik kompak melemah pada perdagangan Selasa (12/11/2024). Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,40 persen, Hang Seng Hong Kong menurun 2,83 persen, Taiex Taiwan melemah 2,33 persen, Kospi Korea Selatan turun 1,94 persen, ASX 200 Australia berkurang 0,13 persen, Straits Times Singapura turun 0,22 persen dan FTSE Malaysia turun tipis 0,04 persen.
“Investor di Asia masih mencerna paket stimulus terbaru China, yang meringankan sebagian beban utang pemerintah daerah, namun tidak memiliki dukungan fiskal yang diharapkan banyak investor,” ungkapnya.
Data ekonomi China yang dipublikasikan pada Senin (11/11), menunjukkan bahwa ekspektasi kredit pada bulan lalu melambat lebih dari perkiraan. Sementara itu di Jepang perdana menteri Jepan Shigeru Ishiba berjanji akan memberikan dukungan lebih dari US$ 65 miliar bagi sektor semikonduktor dan kecerdasan buatan di negara tersebut selama dekade berikutnya.
IHSG Technical View
IHSG ditutup naik 0.76 persenkemarin, tapi masih disertai dengan net sell asing ~837 Miliar efek outflow setelah Trump terpilih sebagai presiden US. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, TLKM, BRMS, BBNI, dan BMRI.
Fanny memprediksi IHSG hari ini berpotensi melemah kembali karena menunggu data inflasi US nanti malam.
BRMS Spec Buy dengan area beli di 464-468, cutloss jika break di bawah 454. Jika tidak break di bawah 464, potensi naik ke 478-484 short term.
TINS Spec Buy dengan area beli di 1345, cutloss jika break di bawah 1320. Jika tidak break di bawah 1320, potensi naik ke 1400-1420 short term.
TLKM Spec Buy dengan area beli di 2600, cutloss jika break di bawah 2570. Jika tidak break di bawah 2570, potensi naik ke 2630-2680 short term.
PTRO Spec Buy dengan area beli di 18600-18775, cutloss jika break di bawah 18350. Jika tidak break di bawah 18600, potensi naik ke 18900-19150 short term.
KPIG Spec Buy dengan area beli di 159-161, cutloss jika break di bawah 156. Jika tidak break di bawah 159, potensi naik ke 166-170 short term.
ICBP Spec Buy dengan area beli di 11750-11800, cutloss jika break di bawah 11550. Jika tidak break di bawah 11750, potensi naik ke 11950-12100 short term.