
Press Conference Piala Citra / foto : Poplicist Publicist
Jakarta, tvrijakartanews - Festival Film Indonesia (FFI) 2024 mendapat dukungan dari platform streaming Bioskop Online untuk ketiga kalinya dalam penyelenggaraan festival film tahunan ini. Dukungan Bioskop Online di FFI 2024 bukan hanya berupa sponsor, namun juga menjadi ruang penayangan film-film yang masuk dalam fase awal penjurian. Langkah ini dinilai dapat membantu memperluas akses masyarakat terhadap karya-karya yang berpotensi mendapatkan penghargaan di ajang FFI.
Dalam konferensi pers di Aula Gedung A Kementerian Kebudayaan, Jakarta, diumumkan pula nama-nama anggota Dewan Juri Akhir (DJA) yang akan menilai berbagai kategori. DJA kategori Film Cerita Panjang terdiri dari beberapa tokoh penting perfilman, antara lain Adinia Wirasti (aktris), Bambang Supriadi I.C.S. (sinematografer dan pengajar film), Dewi Alibasah (editor), Ismail Basbeth (produser, sutradara, dan penulis skenario), Leni Lolang (produser), Ong Hari Wahyu (penata artistik), Ramondo Gascaro (musisi, produser, dan komposer musik), Titien Wattimena (penulis skenario), dan Tito Imanda (akademisi film).
Selain itu, DJA untuk kategori Film Cerita Pendek melibatkan M. Irfan Ramli (penulis skenario dan sutradara), Novi Kurnia (akademisi film), dan M. Reza Fahriyansyah (sutradara dan penulis skenario). Di kategori Film Animasi, penjurian akan dilakukan oleh Bony Wirasmono (direktur kreatif dan sutradara), Chandra Endroputro (produser dan sutradara film animasi), serta Ronny Gani (animator).
Untuk kategori Film Dokumenter, DJA diisi oleh IGP Wiranegara (pengajar film dan sutradara), Nurman Hakim (sutradara dan akademisi film), dan Wahyu Utami (pembuat film dokumenter dan pengajar film). Sementara itu, DJA Karya Kritik Film diisi oleh Dyna Herlina Suwarto (akademisi dan pengajar film), Ekky Imanjaya (akademisi dan pengajar film), serta Erina Adeline Tandian (akademisi dan pengajar film). Dewan Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film diisi oleh Dewi Irawan (aktris), Raam Punjabi (produser), dan Soleh Ruslani (sinematografer).
Para anggota DJA ini mewakili berbagai elemen dalam ekosistem perfilman, seperti produser, pemeran, komposer, sinematografer, editor, seniman, hingga akademisi dan pengajar film. Mereka diharapkan mampu melakukan penilaian objektif terhadap karya-karya yang berkompetisi.
“Proses penjurian dalam FFI 2024 berlangsung cukup ketat berdasarkan prinsip meritokrasi. Karena karya yang terpilih untuk mendapatkan penghargaan dalam FFI 2024 bisa menjadi benchmark atau capaian terbaik dalam perfilman Indonesia. Dengan demikian, ke depannya peraih penghargaan FFI 2024 bisa menginspirasi lahirnya karya-karya yang lebih baik lagi bagi perfilman Indonesia,” jelas Ketua Bidang Penjurian FFI 2024–2026 Budi Irawanto dalam pernyataannya pada Kamis (14/11/24).
Dengan dukungan berbagai pihak dan keterlibatan profesional dari beragam bidang, FFI 2024 diharapkan akan menjadi tolok ukur baru dalam perfilman Indonesia dan mendorong pertumbuhan kualitas film nasional.