Jakarta, tvrijakartanews - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung meyakini program pemasangan kamera pengawas atau CCTV di tiap RT/RW bisa menekan angka tindak kriminalitas termasuk tawuran di wilayah Cipinang, Jakarta Timur.

"Ya itu tadi CCTV nya kita pasang kok di setiap RT/RW dan saya yakin itu akan mengurangi cukup banyak tawuran di lapangan," kata Pramono saat berkampanye di Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur pada Senin (18/11/2024).

Menurut Pramono, para pelaku yang kerap melakukan tawuran di kawasan Cipinang bisa diredam dengan program tersebut karena mereka merasa diawasi. Dengan begitu, para orangtua pun juga tak merasa khawatir dengan kegiatan anak-anak mereka yang termonitor lewat CCTV tersebut.

"Karena mereka akan terawasi, terutama orangtuanya dari awal bisa mencegah, kalau kemudian ada anaknya mau ikut tawuran," ucap Pramono.

Sebagai informasi, berdasarkan data statistik Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Timur, tren kasus tawuran di wilayah hukumnya terus meningkat sejak Juni 2024.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan, setidaknya ada 35 kasus tawuran dalam rentang waktu tiga bulan, mulai Juni-Agustus 2024. Rinciannya, tujuh kasus tawuran (Juni 2024), 12 kasus tawuran (Juli) dan 16 kasus tawuran (Agustus).

"Berdasarkan data statistik, sejak tiga bulan terakhir kasus tawuran meningkat," kata Nicolas saat menjadi pembicara Bincang Seputar Kota Kita (Biskota) dengan tema Antisipasi dan Penanganan Tawuran di Kantor Wali Kota Jaktim, Rabu (7/8/2024).

Dia menjelaskan, meningkatnya kasus tawuran karena adanya faktor makin berkurangnya pengawasan dari pihak orangtua dan lingkungan masing-masing, khususnya remaja yang sedang mencari identitas diri.

"Salah satu titik pengawasan saat ini yang krusial adalah penggunaan media sosial. Telepon seluler anak dan remaja harusnya, dikontrol dan diawasi ketat karena pengaruhnya luar biasa," kata Nicolas.