Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung didampingi Juru Bicara Timses Pramono-Rano, Chico Hakim di Ampera, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2024). (Foto: istimewa).
Jakarta, tvrijakartanews - Calon gubernur Jakarta nomot urut 3, Pramono Anung membayangkan pertandingan sepak bola Persija di Jakarta bisa menjamin keamanan dan kenyamanan bagi perempuan dan disabilitas.
Dia pun menawarkan konsep festival bagi pertandingan Persija yang akan berlaga di kandangnya. Sebab, ia menilai sejauh ini perempuan dan disabilitas masih belum mendapatkan kenyamanan dan keamanan ketika menonton pertandingan klub yang berjulukan Macam Kemayoran itu.
"Kehadiran perempuan dan disabilitas dalam pertandingan Persija, sehingga orang tidak ada ketakutan terutama perempuan dan disablitas. Maka pertandingannya menjadi bentuk dari perayaan kegembiraan festival," kata Pramono usia menghadiri acara "Ngobrol Seputar Bola" di Ampera, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2024).
"Mudah mudahan itu yang bisa dilakukan kalau Persija main di kandang," tambah dia.
Pramono lantas membayangkan, para The Jakmania, sebutan pendukung Persija itu bisa memanfaatkan ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta, sebelum atau sesudah menonton klub kebanggaannya bertanding di stadion. Mengingat, Pramono juga ingin membuka operasional RTH selama 24 jam.
"Jadi taman-taman itulah yang kemudian menjadi tempat berkumpul, sebelum orang pergi ke stadion nonton Persija dengan kegembiraan, setelah nonton, menang atau kalah, kalau bisa menang terus, tapi menang atau kalah kembali ke taman itu dengan kegembiraan, karena nonton sepakbola adalah bagian dari festival," ucap dia.
Selain itu, Pramono juga menginginkan adanya suttle bus yang bisa mengantarkan para The Jakmania termasuk perempuan dan disabilitas menuju stadion.
Dia pun memperlihatkan suttle bus yang ramah bagi disabilitas yang mungkin saja bisa digunakan di internal Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. Bus berukuran agak kecil itu terlihat memiliki deck agak rendah, yang diharapkan agar para penyandang disabilitas bisa mudah mengaksesnya.
"Jadi belakang ini mudah mudahan bisa menjadi mobil kalau kemudian di internal JIS itu main, merekalah yang wira wiri untuk memberikan (shuttle)," imbuh dia.