
Relawan RIDO membentuk Satgas Jaga Demokrasi. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews – Sejumlah barisan relawan pendukung Ridwan Kamil - Suswono (RIDO) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Jaga Demokrasi membuat pos pengaduan untuk memantau dan menangani pelanggaran selama proses pemilihan pilkada Jakarta. Koordinator Satgas Jaga Demokrasi, Jalih Pitoeng menuturkan langkah tersebut diambil untuk memastikan Pilkada Jakarta berlangsung dengan transparan dan tanpa ada praktik kecurangan, seperti politik uang.
Jalih mengungkapkan, praktik distribusi uang atau sembako dengan embel-embel kampanye yang melibatkan kandidat tertentu sudah mulai terendus di beberapa tempat.
"Jelang pemilihan, kami mulai menerima laporan soal adanya pembagian sembako yang terindikasi untuk mempengaruhi pemilih. Bahkan, ada juga laporan soal distribusi uang lewat warung kopi dan minimarket. Tentu saja ini bertentangan dengan prinsip demokrasi yang bersih dan adil," ujar dia dalam jumpa pers yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).
Jalih mengungkap Satgas Jaga Demokrasi membuka pos pengaduan agar masyarakat bisa melaporkan segala bentuk pelanggaran yang terjadi. Satgas ini juga memastikan akan memberikan perlindungan hukum bagi siapa saja yang berani mengungkap pelanggaran.
“Kami sangat mengapresiasi masyarakat yang aktif melaporkan jika melihat atau mengetahui adanya pelanggaran. Kami juga memberikan pendampingan hukum kepada saksi yang merasa terancam,” ujar Jalih.
Relawan RIDO berharap warga Jakarta tidak mudah tergiur dengan iming-iming sembako atau uang tunai, dan memilih pemimpin yang memiliki integritas tinggi. Selain itu, mereka mengingatkan masyarakat untuk berani melaporkan praktik-praktik yang merusak proses demokrasi ini.
"Semoga Pilkada Jakarta 2024 dapat berjalan dengan jujur dan adil, melahirkan pemimpin yang benar-benar bisa membawa kemajuan," imbuh dia.