Jakarta, tvrijakartanews - Saat sebelum menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun memulai dengan doa penuh syukur.

Ia mengungkapkan rasa terima kasih karena diberi kesempatan untuk bangun dan dapat menggunakan hak suaranya.

Dalam doanya, Dharma memohon kepada Tuhan agar keselamatan bangsa Indonesia tetap terjaga di tengah berbagai tantangan yang ada.

,Berdoa mengucap syukur bisa bangun pada hari ini. Dan setelah itu, ya berlutut meminta kepada Tuhan untuk menyerahkan keselamatan bangsa ini di tangan Tuhan," kata Dharma sebelum mencoblos di TPS 031, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Rabu (27/11/2024).

Kemudian ia mengatakan, dirinya hanya sebagai alat dan berharap masyarakat Jakarta dan provinsi mana pun sadar akan bahaya pandemi yang mungkin datang.

Ia menekankan pentingnya kesadaran bersama dalam menghadapi ancaman global, terutama yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.

"Kami, saya, cuma alat. Dan saya berharap masyarakat di provinsi manapun juga sadar akan bahaya pandemi yang akan datang. Ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada saya," jelas Dharma.

Dharma juga menyampaikan rasa syukur karena dapat berbicara tentang kebenaran tanpa keraguan. Menurutnya, ini adalah kesempatan baik yang harus dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan penting ke seluruh Indonesia.

Ia pun menginginkan rakyat di provinsi selain Jakarta juga menuntut dan meminta calon pemimpin mereka untuk sungguh-sungguh membela keselamatan rakyat, khususnya saat menghadapi kemungkinan pandemi di masa depan.

"Saya sangat bersyukur untuk apa? Menyampaikan kebenaran dengan tidak ragu-ragu. Agar supaya apa? Agar supaya kesempatan yang baik ini tersebar ke seluruh Indonesia," kata Dharma.

"Dan rakyat di provinsi lain bisa menuntut dan meminta kepada calon pemimpinnya untuk sungguh-sungguh membela keselamatan rakyat apabila ada pandemi," tambahnya.

Dalam momen ini, Dharma Pongrekun tidak hanya menunjukkan tanggung jawabnya sebagai warga negara, tetapi juga mengingatkan pentingnya peran pemimpin dalam melindungi masyarakat dari ancaman besar, seperti pandemi yang pernah melanda dunia.