Angka Golput Tertinggi di Jakarta: Dharma Pongrekun Soroti Dugaan Kejanggalan Pilkada 2024
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Angka Golput Tertinggi di Jakarta: Dharma Pongrekun Soroti Dugaan Kejanggalan Pilkada 2024. Foto : Achmad Basofi

Jakarta, tvrijakartanews - Jakarta mencatat sejarah baru dalam perpolitikan dengan angka golput yang mencapai 46,95 persen, angka tertinggi sepanjang sejarah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jakarta.

Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun menyampaikan pandangan kritis terkait fenomena ini dalam sebuah pidatonya pada Jumat (29/11/2024) malam.

"Berarti angka golput di Jakarta yang mencapai 46,95 persen adalah angka tertinggi dalam sejarah perpolitikan di Jakarta," kata Dharma ke hadapan wartawan dan relawan di Bale Gotong Royong, Antasari, Jakarta Selatan yang dikutip, Sabtu (30/11/2024).

"Apakah memang yang tidak antusias memilih sampai begitu banyak. Ternyata saat ditelusuri kenyataannya sangatlah mengejutkan," sambungnya.

Dharma mengungkapkan, tingginya angka golput bukan semata karena ketidakantusiasan warga untuk memilih. Ia menyingkap adanya temuan mengejutkan di lapangan, seperti maraknya serangan fajar dan dugaan modus baru dalam pelaksanaan Pilkada.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah klaim banyaknya pendukung pasangan Dharma-Kun yang tidak mendapatkan undangan untuk mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Bagaimana kalau kami sampaikan bahwa sekarang ternyata banyak sekali temuan serangan fajar di lapangan. termasuk dugaan modus baru yaitu tidak diundangnya begitu banyak pendukung Dharma-Kun ke TPS," jelas Dharma.

Dharma juga menyoroti bahwa situasi ini sangat disayangkan, karena suara para pendukungnya tidak bisa tercatat akibat kendala administratif tersebut.

Hal ini memunculkan tanda tanya besar terhadap integritas penyelenggaraan Pilkada di Jakarta, yang seharusnya menjamin hak pilih setiap warga negara.

Tudingan ini menambah dinamika politik yang sudah memanas, terutama setelah Anies Baswedan, salah satu tokoh politik besar, kini bergabung dengan pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno.

"Jadi yang pertama, yang golput itu sebenarnya adalah sebagian besar dari pendukung Dharma-Kun," kata Dharma.

"Yang kedua, pendukung Dharma-Kun bukan sengaja mau golput seperti pendukung Pak Anies pada waktu itu, karena Pak Anies kan sekarang sudah bergabung dengan 03 (Pramono-Rano)," jelasnya.

Dharma mengajak masyarakat dan pihak berwenang untuk menyelidiki dugaan ini demi menjaga keadilan dan transparansi dalam proses demokrasi.

"Pendukung Dharma-Kun mau memilih tapi banyak sekali yang tidak diundang dan mereka melaporkan kepada saya, artinya sayang sekali suara tersebut tidak bisa tercatatkan karena mereka tidak punya kesempatan untuk datang ke TPS," kata Dharma.