
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin usai menghadiri Munas ke-V Perempuan Bangsa. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menekankan pentingnya menjaga demokrasi bersih dari praktik politik uang. Dalam pidatonya pada Munas ke-V Perempuan Bangsa di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu malam (30/11/2024), ia mengapresiasi kader PKB yang berhasil memenangkan pemilihan kepala daerah tanpa mengandalkan biaya besar.
"Kemarin kita semua prihatin, pemilihan kepala daerah diwarnai money politics, kompetisi tidak sehat, dan berbagai macam pelanggaran. Tapi sahabat kita, Pak Abdul Wahid, menjadi Gubernur Riau tanpa mengeluarkan uang," ujar Cak Imin disambut tepuk tangan peserta Munas.
Muhaimin menyebut Abdul bisa terpilih karena memiliki strategi yang baik dalam pilkada. Ia menyebut Abdul menggunakan dua modal utama, yakni pakai otak dan pakai data sehingga bisa unggul dari pasangan calon lainnya.
Cak Imin juga berbagi cerita dari pertemuannya dengan ketua umum partai lain yang mengeluarkan subsidi besar untuk calon legislatif.
"Dia cerita, satu orang subsidinya Rp20 miliar. Saya bilang, kalau itu diserahkan ke kader PKB, minimal jadi tiga kursi. Inilah kelebihan kader PKB, mandiri, kuat, dan menggunakan strategi tepat merebut hati rakyat," katanya.
Menurutnya, tantangan demokrasi saat ini adalah praktik politik uang yang semakin mengakar.
"Don't worry kepada para kader PKB, uang bukan segala-galanya. Kita tahu politik butuh uang, tapi bagi kader PKB, otak dan gagasan lebih penting untuk mencapai tujuan politik," ujar Cak Imin.
Ia mengajak kader PKB untuk menjaga dan merawat demokrasi dengan hati dan pikiran. "Optimisme ini harus terus menjadi semangat kita. Kita harus terus menjaga militansi, ideologi, dan harapan untuk menghadapi berbagai tantangan di era yang tidak mudah ini," tutupnya.