Wamenkeu Thomas Sebut Pemerintah Akan Revitalisasi Sektor Manufaktur
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono. (Tangkap layar laman resmi Kemenkeu)

Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Keungan (Kemenkeu) akan berpupaya revitalisasi sektor manufaktur sebagai bentuk komitmen mempercepat reformasi struktural dan transformasi. Pemerintah memiliki fokus penciptaan dasar ekonomi untuk menghasilkan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan.

"Prioritas pemerintah juga mencakup revitalisasi sektor manufaktur dan peningkatan investasi dalam sumber daya alam strategis," kata Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Thomas mengatakan salah satu strategi kuncinya melalui downstreaming sumber daya alam seperti mineral strategis serta komoditas pertanian, yang akan menambah nilai lebih besar bagi ekonomi dan membuka peluang pertumbuhan baru.

Menurutnya, pemerintah secara koheren bekerja untuk memperkuat manufaktur dengan meningkatkan kompleksitas produk.

"Seperti berinvestasi dalam teknologi kendaraan listrik dan energi terbarukan, serta mengembangkan industri teknologi tinggi," ujarnya.

Dikatakan Thomas, saat ini Indonesia berada di momen penting dalam perjalanan pembangunan saat ini.

"Selain itu, Indonesia sedang melakukan reformasi struktural, memprioritaskan infrastruktur dan pengembangan manusia, mendorong transformasi digital, dan memajukan transisi energi hijau," ungkapnya.

Thomas menjelaskan Indonesia tidak bisa mencapai aspirasi ini sendirian. Peran investasi dalam mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kehidupan sangat penting.

Di depan para investor, Wamenkeu Thomas mengatakan bahwa kemitraan strategis adalah kunci dalam mewujudkan visi Indonesia untuk ketahanan jangka panjang dan daya saing global.

"Cerita Indonesia adalah tentang ketahanan, peluang, dan transformasi. Kami mengundang Anda untuk menjadi bagian dari perjalanan ini, berkontribusi dan mendapatkan manfaat dari pertumbuhan sebuah negara yang siap memimpin di dunia yang berubah dengan cepat," pungkasnya.