Tangsel, tvrijakartanews - Berdasarkan data dari tahun 2010 hingga Oktober 2024, Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencapai 1.917 kasus.

"Jadi gini, angka 1.917 kasus adalah angka akumulasi data dari tahun 2010 sampai dengan Oktober 2024. Jadi bukan data penderita tahun ini saja," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar melalui keterangannya, pada Rabu, (4/12/2024).

Allin mengatakan, penularan HIV terjadi paling banyak di usia produktif dikarenakan hubungan seksual yang kurang sehat.

"Rata-rata tadi dari hubungan seksual yang kurang sehat gitu ya, kalau untuk jarum suntik itu sedikit. Di dominasi hampir sama 50-50, tapi secara usia itu banyaknya di usia produktif 25-49 tahun," paparnya.

Saat ini, lanjut Allin, Pemerintah Kota Tangsel telah menyediakan 25 puskesmas untuk pengobatan ODHA.

"Jadi baru 25 puskesmas tahun depan kita akan menambah 5 puskesmas lagi untuk penanganan dan mengobati HIV ini. Rumah sakit pun demikian akan terus kita tingkatkan untuk bisa mengobati pasien-pasien yang HIVS ini," lanjutnya.

Ia menjelaskan, penyintas HIV di Tangsel dari berbagai macam struktur dari anak-anak hingga dewasa. Menurutnya, penularan itu bukan hanya dari salaman saja, tetapi juga dari alat-alat yang dipakai secara bersamaan dan berhubungan yang tidak sehat.

Meski saat ini di Tangsel tercatat ada ribuan kasus yang terpapar kasus HIV. Namun, pihaknya akan menggaungkan untuk penyembuhan dengan melibatkan seluruh rumah sakit di Tangsel.

"Yang pertama gini, ODHA ini ditularkan hanya melalui kasus-kasus tertentu, kalau salaman, itu tidak, kecuali jarum suntiknya dipakai bersama. Kemudian ada penyimpangan seksual, transfusi darah, mungkin itu bisa tertular," katanya.

Oleh karena itu, Ia menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan memeriksa kesehatan jika merasakan ketahanan tubuhnya melemah.

"Kalau merasa ada perubahan ketahanan tubuhnya melemah silahkan diperiksakan ke sarana fasilitas kesehatan kita," pungkasnya.