
Kepala Dinkes Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar.
Tangsel, tvrijakartanews - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui dinas kesehatan, memberikan layanan screening HIV/AIDS secara gratis di seluruh puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar menerangkan pentingnya deteksi dini melalui screening untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan memastikan pengobatan lebih cepat serta menekan angka kematian akibat penyakit HIV/AIDS.
"Screening ini gratis ada di semua puskesmas. Ini program pemerintah jadi bisa dilakukan secara gratis di Tangsel," ujar Allin pada Kamis (5/12/2024).
Kata Allin, layanan ini tidak hanya ditujukan kepada kelompok berisiko, tetapi juga masyarakat umum yang merasa perlu memeriksakan diri.
“Pemerintah berharap warga dengan kesadaran sukarela memanfaatkan layanan ini untuk memastikan kesehatan mereka, terutama jika merasa ada yang berubah dari kekebalan tubuhnya,” ungkapnya.
Selain screening, Allin bilang, layanan tes dan konsultasi Voluntary Counseling and Testing (VCT) juga tersedia di 35 puskesmas.
“Untuk pengobatan HIV/AIDS, saat ini baru tersedia di 25 puskesmas sudah ditambah menjadi 30 pada tahun ini, dan akan ditambah lagi puskesmas pada tahun depan menjadi seluruh puskesmas yang ada di Tangsel dapat melakukan pengobatan HIV,” sebutnya.
Dengan adanya layanan gratis di seluruh puskesmas, ungkap Allin, Pemerintah Kota Tangsel dapat mendukung target nasional untuk mengakhiri AIDS pada 2030.
Ia juga menjelaskan, dalam membantu percepatan target eliminasi atau zero HIV/AIDS pada tahun 2030 mendatang, Dinkes Tangsel menerapkan strategi nasional yakni fast track triple 95. Menurutnya, strategi tersebut adalah 95 persen orang dengan HIV/AIDS mengetahui statusnya.
“95 persen dari mereka yang mengetahui statusnya mendapatkan pengobatan dan 95 persen dari mereka yang mendapatkan pengobatan memiliki virus yang tersupresi,” tuturnya.
Allin menuturkan, saat orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersupresi, maka penyebaran virus akan ditekan karena virus yang ada tidak bisa menular lagi baik itu kepada pasangan maupun calon bayinya nanti.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa fasilitas ini ada dan gratis. Semakin dini deteksi dilakukan, semakin besar peluang untuk mencegah penularan dan menyelamatkan nyawa,” demikian Allin.

