Presiden Korea Selatan Yoon Minta Maaf atas Pengumuman Darurat Militer
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Sumber: REUTERS/KANTOR PRESIDEN KOREA SELATAN

Jakarta, tvrijakartanews - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol meminta maaf atas upayanya memberlakukan darurat militer minggu ini dan membungkuk selama pidato yang disiarkan televisi kepada rakyat, hanya beberapa jam sebelum pemungutan suara pemakzulan yang direncanakan pada Sabtu (7/12/2024).

"Saya sangat menyesal dan ingin meminta maaf dengan tulus kepada masyarakat yang terkejut. Terkait dengan pernyataan darurat militer, saya tidak akan menghindar dari tanggung jawab hukum atau politik apa pun," kata Yoon dikutip dari reuters.

Diketahui, Yoon mengejutkan negara pada Selasa malam 3 Desember ketika ia memberikan kekuasaan darurat yang luas kepada militer untuk membasmi apa yang disebutnya kekuatan anti-negara dan mengatasi lawan politik yang menghalangi.

Yoon mengatakan dia tidak akan berusaha menghindari tanggung jawab hukum dan politik atas keputusannya, yang menurutnya lahir dari keputusasaan.

Pidato tersebut merupakan penampilan publik perdana pemimpin yang tengah berjuang tersebut sejak ia mencabut perintah darurat militer pada Rabu pagi 4 Desember, hanya enam jam setelah perintah tersebut diumumkan dan setelah parlemen menentang pengepungan militer dan polisi untuk memberikan suara menentang keputusan tersebut.

"Tidak akan pernah ada deklarasi darurat militer kedua. Saya serahkan kepada partai saya untuk mengambil langkah-langkah guna menstabilkan situasi politik di masa mendatang, termasuk masalah masa jabatan saya," ungkapnya.