
Asisten Perekenomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Sri Haryati ( Foto : Humas DPMPTSP)
Jakarta, tvrijakartanews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menunjukkan komitmen kuat dalam mengatasi pengangguran di Jakarta melalui berbagai program strategis yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja serta peningkatan keterampilan tenaga kerja.
"Sejumlah upaya pun terus dilakukan guna menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, dengan memadukan inovasi, kolaborasi lintas sektor, dan pendekatan berbasis data," kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin ( 9/12/2024).
Sri mengatakan ketidaksesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, tingginya proporsi sektor informal, serta kebutuhan tenaga kerja berbasis teknologi yang terus meningkat,menjadi tantangan tersendiri bagi Jakarta.
"Bicara ketenagakerjaan, kita bicara tentang supply dan demand, jadi demand-nya bagaimana kita bisa meng-capture sebetulnya kebutuhan dunia usaha," ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Agustus 2024, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) DKI Jakarta sebesar 6,21 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang sebesar 4,91 persen.
Oleh karena itu, Kata Sri, Pemprov DKI Jakarta memprioritaskan upaya penurunan angka pengangguran melalui pendekatan yang komprehensif. Ia menilai Pemprov DKI Jakarta saat ini tengah menyusun Grand Design Strategi Penanggulangan Pengangguran di Jakarta.
"Untuk penanggulangan pengangguran di Jakarta, kita membuat pertama adalah grand strategy-nya, di dalam grand strategy tersebut terdapat pemanfaatan data,kemudian mengidentifikasi masalahnya, dan pastinya harus ada indikator keberhasilannya, berupa solusi yang memang tepat untuk Jakarta," tuturnya.
Selain itu, Sri Haryati menambahkan Pemprov DKI Jakarta juga terus melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi, untuk memastikan tenaga kerja Jakarta memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan berkolaborasi dengan dunia usaha.