Jakarta, tvrijakartanews - Saham Korea Selatan mencatat penurunan satu hari paling tajam sejak 13 November karena kekacauan politik semakin dalam setelah mosi pemakzulan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol gagal selama akhir pekan.

Indeks acuan KOSPI turun 41,11 poin, atau 1,73%, menjadi 2.387,05 pada pukul 00.43 GMT, setelah turun sebanyak 2,23% di awal sesi pada Senin (9/12/2024).

Krisis kepemimpinan Korea Selatan semakin dalam pada Minggu 8 Desember ketika jaksa penuntut umum menetapkan Presiden Yoon sebagai subjek penyelidikan kriminal atas upaya darurat militer minggu lalu, dan mantan menteri pertahanannya ditangkap.

Mengutip reuters, Kementerian Keuangan dan regulator Korea Selatan mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan melakukan upaya habis-habisan untuk menstabilkan pasar keuangan dengan menerapkan rencana darurat yang diumumkan sebelumnya dan menyiapkan langkah-langkah baru untuk meningkatkan likuiditas pasar valuta asing pada akhir Desember.