Jakarta, tvrijakartanews - Pria yang diduga membunuh eksekutif UnitedHealth Brian Thompson dalam penembakan yang terjadi di luar sebuah hotel Manhattan ditangkap dan didakwa atas tuduhan kepemilikan senjata api dan pemalsuan identitas pada Senin 9 Desember, setelah perburuan besar-besaran selama lima hari.

Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Luigi Mangione, 26 tahun, ditangkap di Altoona, Pennsylvania, setelah ia terlihat sedang makan di McDonald's oleh seorang pelanggan dan seorang karyawan yang meyakini ia mirip dengan pria bersenjata tersebut.

Ketika didekati oleh dua petugas polisi di dalam McDonald's dan ditanya apakah dia baru saja berada di New York, Mangione mulai gemetar dan terdiam, kata salah satu petugas yang menanggapi dalam sebuah konferensi pers. Dia mengenakan masker dan duduk sendirian dengan laptop dan ransel.

Penggeledahan tas ransel di kantor polisi menemukan "senjata hantu" hitam - senjata api yang dirakit dari beberapa bagian, sehingga tidak dapat dilacak - yang berisi magasin dan peredam. Pihak berwenang Pennsylvania mengatakan senjata tersebut, dan pakaian serta masker, mirip dengan yang digunakan oleh si pembunuh.

Mangione dibawa ke gedung pengadilan Blair County di Altoona untuk didakwa pada Senin malam, di mana dakwaan senjata api dan pemalsuan dibacakan terhadapnya. Hakim bertanya kepada Mangione apakah dia memahami dakwaan terhadapnya, dan dia berkata dia memahaminya. Tidak ada pembelaan yang diajukan.

Mangione, penduduk asli Maryland, memiliki beberapa identitas palsu, termasuk identitas New Jersey palsu yang cocok dengan yang digunakan pria bersenjata untuk menginap di sebuah asrama di Manhattan beberapa hari sebelum penembakan.

Mangione lulus dari sekolah khusus laki-laki swasta di Baltimore sebagai lulusan terbaik pada tahun 2016 sebelum meraih gelar ganda teknik pada tahun 2020 di University of Pennsylvania, universitas Ivy League yang bergengsi. Alamat terakhirnya yang diketahui adalah di Honolulu.

Diketahui, Thompson (50) ditembak hingga tewas di luar sebuah hotel Manhattan pada Rabu pagi 4 Desember oleh seorang pria bertopeng yang tampaknya menunggu kedatangannya sebelum menembak eksekutif tersebut dari belakang.