GRIB Jaya Sambut Antusias Rencana Presiden Prabowo Jadikan Pendidikan dan Kesehatan Prioritas Utama di APBN 2025
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Crypto Hermawan

Ketua Harian DPP GRIB Jaya, Anan Wijaya. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Harian DPP GRIB Jaya, Anan Wijaya, menyambut baik rencana Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan pos kesehatan dan pendidikan sebagai prioritas di APBN 2025. Ia menegaskan pentingnya pemerataan akses pendidikan dan kesehatan di Indonesia dan kebijakan Presiden Prabowo tersebut perlu difokuskan pada peningkatan kualitas dan aksesibilitas, terutama di wilayah terpencil.

"Sektor pendidikan kita, alhamdulillah, sudah menjadi prioritas utama dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto dengan alokasi anggaran terbesar di portfolio kementerian," ujar Anan saat ditemui di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (14/12/2024).

Menurut Anan, pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Ia mendorong peningkatan jumlah sekolah kejuruan dan politeknik yang relevan dengan kebutuhan industri.

"Memperbanyak sekolah-sekolah vokasi itu penting, termasuk sekolah-sekolah unggulan seperti SMA Taruna Nusantara dan SMA Brawijaya. Kita butuh generasi yang unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045," kata Anan.

Ia juga mengimbau dunia usaha untuk lebih aktif menyerap lulusan vokasi. "Sepanjang kompetensi dan kapabilitas itu dimiliki anak-anak Indonesia, tidak perlu menggunakan tenaga kerja asing," tegasnya.

Di sektor kesehatan, Anan menyoroti perlunya pemerataan fasilitas layanan medis, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terbelakang). Ia menilai fasilitas canggih seperti CT Scan, MRI, dan alat kanker masih terkonsentrasi di kota besar.

"Saudara-saudara kita di daerah terpencil sering tidak mendapatkan penanganan segera untuk serangan jantung atau stroke. Ini mengakibatkan banyak kematian yang sebenarnya bisa dicegah," katanya.

Ia berharap anggaran kesehatan yang besar dapat digunakan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan dasar hingga layanan penyakit degeneratif seperti jantung, stroke, kanker, dan diabetes.

Di momen Hari Guru Nasional, Anan juga mendukung kebijakan kenaikan tunjangan guru dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta oleh Presiden Prabowo. Menurutnya, kesejahteraan guru harus menjadi prioritas.

"Jangan ada lagi guru yang mencari nafkah sampingan seperti mengojek. Generasi unggul hanya bisa dicetak melalui guru yang unggul," ujar Anan.

Ia menambahkan bahwa peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan dan seminar juga menjadi kunci dalam menciptakan pendidikan berkualitas.

Terkait alokasi 20% dari APBN untuk pendidikan, Anan menekankan pentingnya konsentrasi anggaran di Kementerian Pendidikan. "Anggaran ini harus fokus, tidak dibagi ke sektor lain, sehingga ada ruang fiskal yang besar untuk kebijakan peningkatan pendidikan," jelasnya.

Anan berharap kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto dapat membawa perubahan signifikan, terutama dalam pemerataan pendidikan dan kesehatan di seluruh Indonesia. "Negara maju adalah negara dengan kualitas sumber daya manusia yang unggul," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk menjadikan pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas utama dalam alokasi anggaran tahun 2025. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya pada acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) secara digital, serta peluncuran Katalog Elektronik versi 6.0, di Istana Negara, Jakarta.

“Indonesia alokasi terbesar adalah pendidikan. Demikian kita menempatkan pendidikan sebagai prioritas dan kita yakin melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan inilah jalan keluar sesungguhnya dari kemiskinan,” tegas Presiden Prabowo dikutip Rabu (11/12/2024).

Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa perlindungan sosial, bantuan sosial, dan subsidi akan menjadi langkah-langkah menuju kebangkitan ekonomi melalui hilirisasi. Namun, menurut Kepala Negara, pendidikan dan kesehatan tetap akan menjadi pilar utama untuk terhindar dari kemiskinan.

“Makan bergizi juga hal yang strategis. Kita selamatkan anak-anak kita, tapi dengan itu kita akan memberdayakan ekonomi pedesaan, ekonomi kecamatan, ekonomi kabupaten, ekonomi provinsi. Puluhan triliun akan beredar di daerah-daerah,” tutur Kepala Negara.