
MUI Fokus Percepat Program Kerja dan Perkuat Pendanaan dalam Mukernas IV 2024. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Panitia Acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2024, Masduki Baidlowi, menegaskan bahwa Mukernas tahun ini memiliki sejumlah fokus utama dengan pendekatan yang lebih efektif dan terarah.
Menurut Masduki, perbedaan signifikan dalam program tahun ini adalah durasi pelaksanaan yang lebih singkat. Setiap lembaga dan komisi di MUI hanya diberikan ruang untuk mengusulkan tiga kegiatan inti.
"Fokus yang kedua tentu saja hal yang berhubungan dengan program. Bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya, program kali ini dilaksanakan lebih singkat," kata Masduki saat sambutan di acara Mukernas IV MUI di Hotel Grand Sahid Jaya. Selasa (17/12/2024).
"Jadi semua lembaga, komisi, dan yang lain-lain itu hanya dibatasi tiga kegiatan dan itu supaya fokus ke situ dengan harapan bisa dilaksanakan baik selama setahun," jelasnya.
Masduki mengatakan, pembatasan ini bertujuan agar kegiatan lebih fokus dan dapat terlaksana dengan baik selama setahun. Namun, jika lembaga dan komisi mampu menjalankan lebih dari tiga kegiatan tanpa mengabaikan prioritas utama, tentu tidak menjadi masalah.
"Tetapi apabila lembaga dan komisi bisa melaksanakan lebih dari tiga dan tetap bisa melaksanakan yang tiga juga tidak ada masalah. Tapi caranya bagaimana agar kita bisa melaksanakan program kegiatan dengan baik," kata Masduki.
Selain program kerja, Mukernas IV MUI juga membahas rekomendasi dan taujihah yang sifatnya rutin, tetapi memiliki dampak signifikan.
Rekomendasi ini akan mengkaji berbagai isu aktual yang dihadapi bangsa saat ini. MUI berencana melibatkan para ahli dari berbagai bidang seperti ekonomi, politik, dan sosial untuk merumuskan pandangan serta sikap strategis.
Pihaknya akan mengkaji isu-isu aktual, termasuk proyek-proyek strategis nasional dan berbagai persoalan krusial lainnya, dengan melibatkan para pakar yang kompeten di bidangnya.
"Kegiatan yang lain yang tidak kalah penting itu adalah kegiatan yang terkait dengan kita secara rutin ada semacam rekomendasi dan taujihah. Rekomendasi itu termasuk hal-hal yang bersifat aktual akan kita laksanakan," kata Masduki.
"Kita akan kaji, kita akan undang sejumlah ahli, baik dalam bidang ekonomi, bidang politik, bidang sosial, dan yang lain-lain,"
"Termasuk masalah aktual kita akan melaksanakan. Hal-hal yang berkaitan dengan misalnya proyek strategis nasional, PIK, itu juga kita akan kaji pada kesempatan ini," jelasnya.
Fokus terakhir yang tidak kalah penting adalah upaya MUI dalam menyelesaikan persoalan pendanaan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Dalam Mukernas kali ini, MUI menambah satu komisi khusus yang berfokus pada masalah pendanaan. Menurutnya, selama ini, problem pendanaan masih menjadi tantangan bagi MUI. Karena itu, pihaknya menambah komisi khusus untuk membahas solusi konkret dalam pendanaan organisasi.
"Dan yang terakhir dari kegiatan ini adalah kegiatan yang berhubungan dengan masalah pendanaan. Biasanya kita hanya cukup komisi itu tiga itu," kata Masduki.
"Tetapi pada kesempatan ini kita menambah satu komisi, karena problem Majelis Ulama Indonesia selama ini itu adalah problem pendanaan, baik di pusat ataupun di daerah," sambungnya.
Dengan langkah ini, MUI berharap dapat menjalankan program kerja yang lebih terukur, strategis, dan berkelanjutan, sekaligus mengatasi tantangan pendanaan yang selama ini menjadi kendala.
Mukernas IV MUI 2024 pun diharapkan menjadi momentum penting bagi penguatan peran MUI di tengah masyarakat dan bangsa.