
BP2MI lepas pekerja migran Indonesia (PMI) ke Korea selatan. Foto: Raymon Haryono
Kota Tangerang, tvrijakartanews - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas 491 pekerja migran Indonesia (PMI) ke negara penempatan Korea Selatan. Pelepasan ratusan PMI ini dihadiri langsung Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (18/12/2023).
Menurut Benny, ini merupakan pelepasan terbesar dalam satu penerbangan di bandingkan pelepasan-pelepasan sebelumnya, bahkan dirinya menyempatkan hadir untuk melihat langsung proses pelayanan yang cepat dan mudah. Hal ini sebagai bentuk penghormatan negara kepada mereka.
"Ini pelepasan terbesar dalam satu penerbangan, kurang lebih 491 orang, biasanya kan 200 perminggu atau 300 dan mereka tadi pelepasan resminya dihadapan wakil presiden. Saya dan pihak-pihak berkolaborasi, bekerjasama ingin mengantar langsung mereka ke Bandara untuk menyaksikan bagaimana proses, apakah masih berjalan seperti biasa yang kita bangun,” ujar Benny.
Pihaknya ingin menciptakan pelayanan yang cepat dan mudah, serta mereka mendapatkan pelayanan pajak istimewa yaitu melalui layanan fast track.
“Kita ciptakan pelayanan yang cepat yang mudah kemudian juga mereka mendapatkan pajak yang istimewa, yaitu melalui fast track. Ini sudah disiapkan negara sebagai bentuk penghormatan kepada mereka", ungkapnya.
Benny menambahkan, bahwa di tahun 2022 dan 2023, BP2MI memecahkan rekor penempatan government to government (G to G) hingga mencapai 12.000 PMI selama setahun.
"2022 kita memecahkan rekor penempatan G to G ke Korea, yaitu mendekati 12.000 dan untuk tahun ini bisa 12.000 lebih, padahal sebelum saya memimpin BP2MI itu tidak pernah melewati 7.000 setiap tahunnya, jadi hampir dua kali lipat. Ini saya sangat percaya ini bukan karena Benny Ramdhani tapi, bagaimana tata kelola penempatan yang semakin progresif yang kita lakukan,” tambahnya.
Meski demikian, BP2MI akan terus melakukan pendekatan dan kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Korea Selatan dalam penempatan PMI. Penempatan PMI tidak hanya di sektor fishing dan manufaktur akan tetapi di sektor-sektor lain, seperti kontruksi, logistik maupun pertanian.
"Tahun depan tentu kita harapkan, penempatan angkanya terus bergerak dan mengalami penambahan, dan tidak hanya sektor fishing, manufaktur untuk G to G Korea, tapi juga sektor-sektor lain. Kita sudah melobi kontruksi, kita sudah melobi untuk logistik, kita juga sudah melobi Korea untuk pertanian,” jelasnya. (Raymond Haryono).