
Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Setelah serangan Israel di ibu kota Yaman pada Kamis 26 Desember, kerusakan terlihat di Bandara Internasional Sanaa pada Jumat (27/12).
Menara pengawas lalu lintas udara, meski masih berdiri, rusak parah dan pecahan kaca terlihat menutupi jalan dan trotoar di luar bandara.
Israel menyerang sejumlah target yang terkait dengan gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman pada hari Kamis, termasuk Bandara Internasional Sanaa, dan media Houthi mengatakan sedikitnya enam orang tewas.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa ia hendak menaiki pesawat di bandara ketika pesawat itu diserang. Seorang awak pesawat terluka.
Militer Israel mengatakan bahwa selain menyerang bandara, mereka juga menyerang infrastruktur militer di pelabuhan Hodeidah, Salif, dan Ras Kanatib di pantai barat Yaman. Mereka juga menyerang pembangkit listrik Hezyaz dan Ras Kanatib di negara tersebut.
Kantor berita Saba yang dikendalikan Houthi mengatakan bahwa tiga orang tewas dalam serangan di bandara dan tiga orang tewas di Hodeidah, sementara 40 lainnya terluka dalam serangan itu.
Kemudian pada hari Kamis, pihak Houthi mengatakan mereka siap untuk menanggapi serangan itu dengan cepat dan menghadapi eskalasi dengan eskalasi, demikian dilaporkan TV Al Masirah yang dikelola Houthi.
Houthi telah berulang kali menembakkan pesawat tak berawak dan rudal ke Israel dalam apa yang mereka gambarkan sebagai tindakan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.