
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat meninjau peluncuran program Makan Bergizi Gratis di SDN Cilangkap 3, Tapos, Depok. (Foto: Chaerul Halim).
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid bersama Juru Bicara Kepresidenan Ujang Komarudin meninjau peluncuran program Makan Bergizi Gratis yang digelar perdana mulai Senin (6/1/2024).
Keduanya meninjau penyaluran MBG untuk siswa-siswi di SDN Cilangkap 3 dan 5, Tapos, Depok.
"Kita tadi lihat bahwa alhamdulillah berjalan lancar. Mulai dari proses pengantaran makanan. Penyiapannya, pengantarannya sampai tadi distribusi, dibagikan di dalam sekolah," kata Meutya di SDN Cilangkap 5, Tapos, Depok.
Dalam peninjauannya, Meutya terlibat langsung dalam penyajian MBG kepada para siswa SDN Cilangkap 5 dan 3. Wadah makanan MBG itu berisikan nasi, ayam, sayur tumis, tahu, dan jeruk.
Para siswa terlihat senang saat Meutya menyajikan makanan kepada mereka di dalam kelas.
"Mudah-mudahan ini menjadi kebaikan, kemanfaatan. Tidak hanya bagi adik-adik yang mendapat makan gratis bergizi atau MBG, tapi juga bagi semua ekosistem yang membantu," kata Meutya.
Meutya menekankan, program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini melibatkan UMKM di masing-masing daerah. Tujuannya agar program MBG juga bisa mendongkrak perekonomian lokal.
"Kita lihat kekuatan-kekuatan di lokal itu apa. Jadi kalau memang di situ kekuatannya di peternakan ayam, maka yang diserap itu," kata Meutya.
"Kalau memang ada ternak sapi, maka yang diserap itu. Jadi semuanya juga nanti kita lihat kearifan-kearifan lokal dari sisi menu makanannya," sambung dia.
Adapun, program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini didukung oleh alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025 dan menjadi program pertama dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Program ini dirancang untuk memberikan asupan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan-mulai dari prasekolah, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah, baik umum, kejuruan, maupun keagamaan.
Pada tahap awal, program Makan Bergizi Gratis diluncurkan perdana di 26 provinsi pada hari ini.
Peluncuran program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini dimulai tepat 78 hari kerja setelah keduanya dilantik sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.
"Ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri ibu hamil, dan menyusui," kata Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi, Minggu (5/1/2025) malam.
Berdasarkan informasi dari Badan Gizi Nasional (BGN), Hasbi menyebut ada 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang siap beroperasi.
Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat dan Papua Selatan.
Hasbi mengatakan, setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.
Selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap Dapur MBG dengan ketat.
"BGN berkomitmen untuk meminimalkan limbah. Bahkan, untuk mendukung keberlanjutan, nampan penyajian dirancang menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang," ucap Hasbi.

