Faktor-faktor Penyebab Jumlah Pasien DBD Menurun di Kabupaten Bogor
FeatureNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Faktor-faktor Penyebab Jumlah Pasien DBD Menurun di Kabupaten Bogor. Foto: Zuriwan Reza

Bogor, tvrijakartanews - Beberapa faktor menjadi penyebab angka atau jumlah pasien atau penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bogor pada tahun 2023 menurun.

Jika dibandingkan pada Tahun 2022 lalu yabg jumlah penderita ada 1.954 orang dan pasien DBD yang meninggal dunia ada 14 jiwa, tahun ini, jumlah penderita DBD ada 1.600 orang dan pasien DBD yang meninggal dunia berkurang menjadi 4 orang dengan usia masih tergolong Balita.

"Hingga akhir Bulan November atau awal Bulan Desember tahun 2023, jumlah penderita dan pasien DBD yang meninggal dunia berkurang menjadi 1.600 orang dan 4 orang diantaranya meninggal dunia," ujar Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Adang Mulyana kepada wartawan, Rabu, 20 Desember 2023.

Adang Mulyana menerangkan ada beberapa faktor penyebab menurunnya jumlah pasien atau penderita DBD, baik dari pola idup bersih sehat, alat kedokteran yang semakin canggih serta cuaca.

"Menurunnya jumlah pasien atau penderita DBD itu karena masyarakat semakin baik melaksanakan pola hidup bersih sehat (PHBS), adanya alat rapid DBD dan cuaca kemarau yang membuat nyamuk aedes aegypti tidak bisa maksimal dalam berkembang biak," terangnya.

Adang Mukyana menuturkan bahwa penyakit DBD mulai mengalami peningkatan jumlah penderitanya pada bulan Juli lalu, dan paling banyak kasusnya terjadi pada bulan Oktober.

Nyamuk aedes aegypti, paparnya berkembang biak di wadah yang berisi air dan umumnya banyak terjadi di wilayah padat penduduk seperti Kecamatan Cieungsi, Gunung Putri dan Cibinong.

Kepada masyarakat terutama balita yang mengalami gejala penderita atau pasien DBD, ia menyarankan orang tua untuk segera membawa Balitanya ke dokter, puskesmas atau rumah sakit.

"Dinas Kesehatan dengan bantuan tenaga kesehatan (Nakes) yang ada di Puskesmas pun secara rutin mensosialisaikan dan memberikan himbauan kepada masyarakat, agar selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di masing-masing lingkungannya," tandas Adang Mulyana. (Zurifwan Reza)