
Foto: Study Finds (© Feng Yu - stock.adobe.com)
Jakarta, tvrijakartanews - Studi baru yang dilakukan peneliti di Case Western Reserve University dan University Hospitals telah mengidentifikasi enzim yang mengganggu produksi insulin tubuh, sehingga menawarkan target potensial baru untuk mengobati penyakit diabetes. Tim tersebut mengidentifikasi enzim unik, yang disebut SNO-CoA-assisted nitrosylase (SCAN), yang menempelkan oksida nitrat ke protein, termasuk yang terlibat dalam respons insulin .
Dikutip dari Study Finds edisi Rabu, (20/12/2023), penelitin ini menyoroti peran oksida nitrat dalam tubuh. Nitric oxide adalah senyawa serbaguna yang dikenal karena kemampuannya untuk memperlebar pembuluh darah, meningkatkan daya ingat, melawan infeksi, dan merangsang pelepasan hormon. Namun mekanisme dibalik fungsi tersebut masih menjadi misteri hingga saat ini.
Peneliti utama studi tersebut, Jonathan Stamler, Robert S. dan Sylvia K. Reitman Family Foundation Distinguished Profesor Inovasi Kardiovaskular di Case Western Reserve School of Medicine, mengatakan
timnya menemukan bahwa enzim SCAN sangat penting untuk fungsi insulin normal. Namun, mereka juga mengamati bahwa enzim ini terlalu aktif pada pasien diabetes manusia dan tikus. Sebaliknya, model tikus yang kekurangan enzim SCAN tampaknya resisten terhadap diabetes. Hal ini menunjukkan bahwa kelebihan oksida nitrat yang menempel pada protein bisa menjadi pemicu penyakit ini.
“Kami menunjukkan bahwa memblokir enzim ini melindungi dari diabetes, namun implikasinya meluas ke banyak penyakit yang mungkin disebabkan oleh enzim baru yang menambahkan oksida nitrat,” kata Stamler.
“Memblokir enzim ini mungkin menawarkan pengobatan baru,” lanjutnya.
Diabetes itu sendiri merupakan suatu kondisi di mana tubuh gagal merespons insulin dengan baik , menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Hal ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius seiring berjalannya waktu, seperti penyakit jantung, kehilangan penglihatan, dan penyakit ginjal. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat bahwa penderita diabetes berisiko lebih tinggi terkena kondisi ini.
Penemuan baru tentang enzim SCAN dan perannya dalam mengikat oksida nitrat pada protein memberikan perspektif baru mengenai strategi pengobatan potensial untuk diabetes dan penyakit terkait.
“Di sini, kami menemukan enzim yang menempatkan oksida nitrat pada reseptor insulin untuk mengontrol insulin. Terlalu banyak aktivitas enzim menyebabkan diabetes. Namun ada alasan untuk banyaknya enzim yang memberikan oksida nitrat pada banyak protein, dan dengan demikian, pengobatan baru untuk banyak penyakit, ” ungkap Stamler. (Mita Harianti)