
ilustrasi rupiah (Freepik)
Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada transaksi antarbank tersandung sembilan poin atau 0,06 persen menjadi Rp15.520 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.511 per dolar AS.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berfluktuasi pada perdagangan hari ini. Namun berpeluang ditutup menguat. Goldmand Sachs memperkirakan akan ada lima pemotongan suku bunga The fed pada 2024, sebagian besar pemotongan itu berpotensi dilakukan pada paru pertama tahun ini.
"Kami melihat dari sentimen eksternal pelaku pasar masih menimbang sinyal Bank Sentral Federal Reserve yang mengisyaratkan telah selesai menaikkan suku bunga dan akan menurunkan suku bunga pada tahun 2024," kata Ibrahim di Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Ibrahim menjelaskan asar berjangka AS menunjukkan para pedagang memperkirakan peluang lebih dari 67 persen untuk penurunan 25 basis poin pada Maret 2024. Bank sentral juga diperkirakan akan memangkas suku bunga lebih lanjut pada April dan Mei tahun depan.
“Namun para pejabat Fed memperingatkan bahwa ekonomi masih berisiko, terutama jika inflasi tetap kaku dan memerlukan kebijakan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dari The Fed,” ujarnya.
Menurutnya, pelaku pasar sebagian besar mengabaikan peringatan dari pejabat Fed bahwa antusiasme terhadap penurunan suku bunga awal terlalu dilebih-lebihkan.
"Antusiasme ini tercermin pada penurunan berkelanjutan dalam dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah yang menunjukkan semakin besarnya keyakinan bahwa suku bunga dapat mulai turun pada Maret 2024," tuturnya.
Adapun di Asia, Bank Rakyat China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjamannya tidak berubah pada rekor terendah. Meskipun langkah ini sudah diperkirakan secara luas, hal ini menyoroti betapa kecilnya ruang gerak yang dimiliki PBOC untuk menjaga kebijakan tetap longgar dan mendukung pemulihan ekonomi di Tiongkok.
Lebih lanjut, dari sentimen internal, Ibrahim mengatakan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) diproyeksikan akan meningkat cukup tinggi pada pesta demokrasi 2024.
"Selama empat bulan sebelum pemilu dan satu bulan setelah pemilu, tren M2 sejak Pemilu 2004 selalu meningkat. Sebelumnya, pada pemilu 2014 mencapai Rp165,5 triliun, dan pasar 2019 mencapai Rp189,7 triliun," jelasnya.
Jika ditelusuri lebih jauh lagi, M2 dalam pemilu 2004 meningkat Rp14,8 triliun. Sementara pada pemilu 2009, M2 meningkat Rp82,7 triliun.
“Artinya, bila sesuai dengan proyeksi, uang beredar pada pemilu 2024 akan naik lebih tinggi dari sebelumnya, akan tembus setidaknya di angka Rp219,7 triliun,” ungkapnya.
Sebagai informasi, data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2023 atau empat bulan sebelum Pemilu 2024, posisi M2 pada Oktober 2023 tercatat sebesar Rp8.505,4 triliun atau tumbuh 3,4% secara tahunan (year-on-year/yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,0% yoy. Utamanya, pertumbuhan didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 7,8% yoy.
Pada pekan ini 20-21 Desember 2023, Bank Indonesia (BI) akan menggelar rapat dewan gubernur (RDG) untuk memutuskan kebijakan moneter dalam negeri. BI diperkirakan mengikuti keputusan sejumlah bank sentral lainnya dengan menahan sukubunga acuan di level saat ini 6%.
Ibrahim memprediksi pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah akan cenderung fluktuatif namun berpeluang ditutup menguat di rentang Rp15.490- Rp15.550 per dolar AS. (Yohanes Abimanyu)

