
Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin turut merespons pengawalan terhadap pejabat negara saat berkendara lebih baik digunakan seperlunya. Pernyataan itu disampaikan saat mengomentari viralnya petugas pengawal (patwal) yang bersikap arogan saat mendampingi mobil berpelat RI 36.
"Saya malah pengawalan ini menjadi kebiasaan dari dulu yang saya kira kalau sangat butuh saja kita pakai," ujar Cak Imin kepada wartawan di TMPN, Jakarta, Sabtu, 11 Januari.
Konteks butuh yang dimaksud seperti saat berdinas dalam menjalankan tugas negara. Sehingga, butuh kecepatan untuk berpindah dari satu lokasi ke tempat lain. Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, jika tak terlalu dibutuhkan, maka pejabat negara disaranakan untuk tak menggunakan fasilitas pengawalan tersebut.
"Kalau engga butuh ya lebih baik kita biasa-biasa aja," kata Cak Imin.
Adapun, mengenai anggota Patwal yang arogan, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyatakan telah memeriksa dan memberi sanksi.
Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyebut petugas patwal tersebut berinisial Brigadir DK. Sanksi yang diberikan berupa teguran.
Selain itu, Brigadir DK juga diminta lebih besikap humanis ketika bertugas melakukan pengawalan.
"Sudah diperiksa dan kita berikan sanksi," ujar Argo.
Dijelaskan juga mengenai duduk perkara persolan tersebut. Dari pemeriksaan terhadap Brigdir DK, insiden itu bermula saat mobil Toyota Alphard yang melaju di jalur tengah mencoba bergeser ke kanan. Sebab, ada truk penambal jalan yang berhenti.
Saat itu, ada mobil lainnya yang juga melaju di jalur kanan. Sehingga, hampir terjadi senggolan. Pengendara Toyota Alphard itupun terlibat perdebatan dan berpotensi menyebabkan kemacetan.
Brigadir DK pun disebut mencoba melerai dan meminta pengendara Toyota Alphard untuk melanjutkan perjalanan. Momen itulah yang viral seolah-olah adanya sikap arogan dari polisi.
"Saat itu pers pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan taksi Alphard agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan," kata Argo.