Qatar Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani, mengumumkan bahwa negosiator telah mencapai kesepakatan pada Rabu (15/01) untuk gencatan senjata dalam perang Gaza antara Israel dan Hamas.

"Qatar, Republik Arab Mesir, dan Amerika Serikat, dengan gembira mengumumkan keberhasilan upaya mediasi bersama guna mencapai kesepakatan antara pihak-pihak yang bertikai di wilayah Gaza untuk menukar tahanan dan sandera, dan kembali ke gencatan senjata yang diperpanjang yang menghasilkan gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak. Selain (kesepakatan) pengiriman bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar dan bantuan kepada saudara-saudara Palestina di Jalur Gaza," kata Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani.

Kesepakatan gencatan senjata muncul setelah 15 bulan konflik yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan mengobarkan ketegangan di Timur Tengah.

Dikutip dari reuters, seorang pejabat yang diberi pengarahan tentang negosiasi tersebut mengatakan kesepakatan ini menguraikan fase gencatan senjata awal selama enam minggu. Mencakup penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza dan pembebasan sandera yang ditahan Hamas dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan Israel.

Kesepakatan ini dicapai setelah berbulan-bulan negosiasi yang ditengahi oleh mediator Mesir dan Qatar, dengan dukungan Amerika Serikat, dan terjadi menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari.

Semnetara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar mengatakan dia mempersingkat kunjungannya ke Eropa dan terbang kembali ke Israel semalam untuk mengambil bagian dalam pemungutan suara kabinet keamanan dan pemerintah mengenai kesepakatan tersebut, yang berarti pemungutan suara kemungkinan akan dilakukan pada hari Kamis.

Diketahui, pasukan Israel menyerbu Gaza setelah orang-orang bersenjata yang dipimpin Hamas menerobos penghalang keamanan dan menyerbu komunitas Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 tentara dan warga sipil serta menculik lebih dari 250 sandera asing dan Israel.

Operasi Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 46.000 orang, menurut angka kementerian kesehatan Gaza. Meninggalkan daerah kantong pantai itu menjadi tanah terlantar dari puing-puing dengan ratusan ribu orang bertahan hidup dari dinginnya musim dingin di tenda-tenda dan tempat penampungan sementara.