
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto Humas Kemenkes
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap BPJS Kesehatan tidak bisa menanggung seluruh penyakit lantaran iuran kepada para pesertanya yang masih murah. Menurut dia, iuran yang rendah itu tidak sebanding dengan biaya sejumlah perawatan atau tindakan pengobatan yang butuh uang banyak.
"Jujur diakui BPJS sekarang belum mampu untuk meng-cover (menanggung) 100 persen pembiayaan untuk semua jenis penyakit," kata Budi dikutip dari media sosial resminya, Jumat (17/1/2025).
Ia mencontohkan besaran iuran BPJS paling rendah ada di angka Rp48 ribu per bulan. Sementara biaya pengobatan tertanggung bisa sampai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Sehingga, BPJS tidak sanggup menanggung seluruhnya.
Untuk mengatasi hal ini, Budi mengungkap pemerintah sedang menyiapkan dua solusi. Salah satunya, mendorong ketersediaan layanan asuransi swasta yang terjangkau.
Pemerintah juga mendorong setiap rumah sakit ikut melakukan subsidi silang untuk membantu penanganan kesehatan berbiaya tinggi.
"Ada rumah sakit yang mau melakukan, ada rumah sakit yang tidak mau melakukan. Itu kebijakan dari masing-masing rumah sakit," ujar Budi.
"Kalau kekurangannya tadi bisa ditutup oleh asuransi swasta, jadi yang sakit tidak usah harus bayar besar, tapi sama seperti BPJS dia bayarnya," imbuhnya.
Saat ini, iuran peserta BPJS Kesehatan dibagi dalam 3 kategori, yakni kelas 1, 2, dan 3. Iuran kelas 1 sebesar Rp150.000 per bulan. Kemudian, kelas 2 sebesar Rp100.000 dan kelas 3 sebesar Rp42.000. Namun, untuk iuran kelas 3 disubsidi pemerintah Rp7.000, sehingga yang dibayar peserta hanya Rp35.000.