
Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan 26 pembangkit listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/1/2024). (Foyo: Sekretariat Presiden).
Jakarta, tvrijakartanews - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan, pemerintah masih membutuhkan dana Rp 48 triliun untuk mengaliri listrik ke ribuan dusun.
Menurut Prabowo, anggaran yang dibutuhkan itu bisa digelontorkan bertahap, yakni Rp 9 triliun per tahun.
"Masih ada tadi laporan berapa ribu dusun yang belum sampai ke listrik dan dilaporkan berapa kita butuh? Rp 48 triliun untuk mencapai itu semua. Kalau Rp 48 triliun dibagi 5, berapa itu? Rp 9 triliun," kata Prabowo saat meresmikan 26 pembangkit listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/1/2024).
Dengan estimasi penganggaran tersebut, Kepala Negara memastikan, ribuan dusun bisa mendapatkan manfaat listrik dalam lima tahun kedepan. Terlebih, estimasi itu juga telah sesuai dengan penghematan anggaran yang dilaporkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrayati.
"Rasa-rasanya 5 tahun kita bisa selesaikan prosesnya. Rasa-rasanya karena saya dapat laporan dari menteri keuangan, arahan saya untuk melakukan penghematan di semua bidang," ucap Prabowo.
Adapun penghematan anggaran negara juga sesuai dengan arahan Prabowo, sehingga dana yang dimiliki negara bisa digunakan untuk proyek yang bermanfaat.
Untuk itu, Prabowo optimistis Indonesia bisa mulai membangun puluhan proyek besar di tengah adanya tantangan dan persaingan.
"Alhamdulillah menghasilkan penghematan yang cukup besar sehingga bangsa kita akan melakukan transformasi ke arah hilirisasi, ke arah industrialisasi secara besar-besaran dan secara akan mengagetkan dunia," ucap Prabowo.
"Kita akan mulai puluhan proyek-proyek besar tahun ini juga dengan kekuatan bangsa Indonesia sendiri," sambung dia.