
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Tangkap layar laman resmi Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak bankir, investor hingga inovator di berbagai penjuru dunia berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera.
"Saya mengajak komunitas bankir, komunitas investor, bahkan komunitas inovator di berbagai penjuru dunia, kita ingin berkolaborasi," kata AHY dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
AHY menambahkan pembangunan infrastruktur membutuhkan pembiayaan besar, apalagi berbicara infrastruktur yang skalanya memang tidak kecil.
"Infrastruktur tersebut seperti membangun jalan, membangun prasarana konektivitas, darat laut maupun udara, membangun bendungan, tanggul laut raksasa, dan lain-lain," ujarnya.
Menurutnya Putra Sulung SBY, pembangunan pembangunan infrastruktur membutuhkan dukungan anggaran yang juga inovatif dan kredibel. Ketika melihat Indonesia 2025 and beyond menuju masa depan, kalau jangka pendek tentu 5 tahun tapi kita melihat 2045, 20 tahun dari sekarang.
"Kita ingin meyakinkan bahwa segala sesuatunya diintegrasikan dengan baik. Saya dalam kapasitas sebagai menko di bidang infrastruktur dan pembangunan kewilayahan juga memiliki kepentingan, kewajiban untuk bisa mengintegrasikan berbagai upaya terbaik," ujarnya.
Dikatakan AHY, tentu, dalam batas koordinasi yang pihaknya miliki ada lima kementerian yang juga fokus untuk terus membangun Indonesia secara fisik, infrastruktur.
"Hal ini untuk mendukung swasembada pangan, energi dan juga air bersih," tuturnya.
Selain itu, AHY menjelaskan untuk mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan juga kualitas hidupnya semakin baik ditunjang oleh sektor pendidikan, kesehatan dan semua sektor yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.
"Jadi tidak boleh ada daerah yang tertinggal dan tidak boleh ada kalangan manapun yang terabaikan," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan memberikan peran yang lebih besar pada perusahaan swasta dalam membangun proyek infrastruktur, daripada menugaskan pada kementerian ataupun BUMN.
Sementara itu, peran pemerintah lebih bertumpu pada proyek inti yang menyangkut pada perlindungan rakyat.
Kepala Negara menjelaskan bahwa proyek infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, hingga bandara akan diserahkan pada perusahaan swasta untuk membangunnya.
Menurut Presiden, perusahaan swasta lebih efisien, inovatif dan berpengalaman dalam membangun infrastruktur, sehingga diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di daerah.