
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri meninjau penerapan program MBG. (Humas Kemendag)
Jakarta, tvrijakartanews - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips J. Vermonte mengatakan pemerintah menetapkan anggaran Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tahun ini mencapai Rp71 triliun. Sebab, program tersebut merupakan yang berkelanjutan.
"Anggaran tahun 2025 yang jelas adalah Rp 71 triliun. Sehingga ini adalah komponen yang akan dicapai untuk tahun ini. Program ini bukan multi years lagi, tapi multidecade. Sehingga mungkin dia bisa bertambah," kata Philips dalam keterangannya program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SLB Negeri 5 Slipi, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Philips menambahkan secara otomatis program ini akan berkembang dengan baik dari segi anggaran maupun jumlah penerima manfaat MBG. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan akan melibatkan berbagai pihak dalam penambahan anggarannya.
"Atau kalau kemudian ada ekonomi lokal, ada supporter dari masyarakat, mungkin korporasi, BUMN dan lain-lain," ujarnya.
Menurutnya, untuk penambahan anggaran program MBG untuk ke depannya. Namun ia belum menjelaskan berapa anggaran yang akan ditambahkan.
Dikatakan Philips, penambahan anggaran untuk MBG masih dibicarakan dari pemerintah dengan DPR.
"Tambahan itu akan dibicarakan. Kalau dibicarakan dengan DPR dan lain-lain itu akan menjadi keputusan pemerintah dengan DPR yang akan menyetujui. Tetapi yang jelas tahun ini Rp 71 triliun," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan rencana penambahan anggaran dilakukan karena Presiden Prabowo Subianto ingin agar program Makan Bergizi segera bisa dijalankan sesuai target untuk memberi makan 82,9 juta penerima. Di mana program Makan Bergizi Gratis (MBG) butuh tambahan anggaran sampai Rp 100 triliun.
Menurutnya anggaran Rp 71 triliun yang ditetapkan sepanjang 2025 ini hanya cukup untuk membiayai pemberian MBG untuk 17 jutaan penerima saja, masih jauh dari target yang ditetapkan.
"Begini untuk sementara yang sudah fix itu Rp 71 triliun itu kalau tidak ada penambahan maka akan mencapai 15 sampai 17,5 juta penerima saja," beber Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2025).
Dia mengatakan dari hitungan sementara dari Badan Gizi untuk mencapai target 82,9 juta penerima pada akhir 2025 butuh tambahan anggaran hingga Rp 100 triliun.