
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk kebutuhan penambahan anggaran program makan bergizi gratis (MBG) Rp100 triliun pada Tahun 2025. Namun, ia tidak menjelaskan detail berapa besaran anggaran program tersebut.
"Nanti kita lihat dari sisi, kan ini sekarang seperti yang disampaikan oleh pimpinan MBG jumlah titik-titik pelayanannya akan meningkat dan itu pasti akan meningkatkan kompleksitas yang perlu untuk terus kita jaga," kata Sri Mulyani dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).
Sri Mulyani menjelaskan pihaknya fokus membantu program MBG dapat diperluas cakupan penerima dengan menambah titik-titik pelayanan dari 190 dapur menjadi 937 dapur pada akhir 2025.
Menurutnya, secara administrasi, tata kelola, akuntabilitas, dan kualitas tetap terjaga. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo.
"Itu yang terus dicoba untuk terus ditingkatkan. BGN kan merupakan instansi yang baru dibuat juga untuk melaksanakan sebuah tugas yang begitu besar dan rumit. Memang perlu untuk dibantu oleh banyak pihak dan kita semuanya sedang memperkuat," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana meminta tambahan anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp100 triliun. Tambahan ini diperkirakan cukup untuk menjangkau 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir 2025.
Hal ini dikarenakan Presiden Prabowo merasa gelisah mendengar laporan banyak anak belum mendapat manfaat program ini.
"Pak Presiden gelisah karena banyak anak belum mendapatkan makan bergizi. Beliau sedang memikirkan percepatan program ini, sehingga di akhir 2025, semua penerima manfaat bisa segera terlayani," kata Dadan usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/1/2025).
BGN menghitung tambahan Rp100 triliun yang dicairkan September akan cukup memenuhi target tersebut.
Saat ini, anggaran MBG 2025 sudah dipastikan sebesar Rp71 triliun. Dana ini akan digunakan untuk 15 juta hingga 17,5 juta penerima manfaat tahun ini.