Ditemukan Meninggal Dunia, Berikut Fakta Hilangnya Anggota Imapala Uhamka di Gunung Joglo Bogor
NewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Ditemukan Meninggal Dunia, Berikut Fakta Hilangnya Anggota Imapala Uhamka di Gunung Joglo Bogor / Foto: Istimewa

Bogor, tvrijakartanews - Pendaki yang dinyatakan hilang di Gunung Joglo, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat akhirnya ditemukan, pada Sabtu, 1 Februari 2025.

Namun, pendaki yang diketahui bernama Muhammad Rohadi (21) yang merupakan mahasiswa Imapala Universitas Muhammadiyah Prof.Dr Hamka (Uhamka) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Komandan Unit Siaga SAR Bogor Ahmad Nur Iman mengatakan, bahwa korban diketahui tengah melakukan pendidikan dasar (Diksar) bersama rekan rekannya dari Imapala Universitas Muhammadiyah Prof.Dr Hamka (Uhamka) sejak tanggal 27 Januari hingga 1 Februari 2025.

"Rekan-rekan dari Uhamka melakukan kegiatan ditsar yang memang menjadi kegiatan rutin mereka, pendidikan SAR yang mereka melakukan di gunung Joglo," katanya kepada wartawan, Sabtu, 1 Februari 2025.

Namun, pada tanggal 29 Januari, korban diketahui terpisah dengan rombongan. Kemudian, rekan korban mencoba melakukan pencarian secara mandiri namun tidak membuahkan hasil.

"Laporan masuk di kita di tanggal 30 Januari 2025 siang, memang kita telat mendapat informasi," pungkasnya.

Setelah mendapatkan laporan, tim SAR gabungan langsung menuju lokasi dan berkoordinasi dengan unsur lainnya untuk melakukan pencarian terhadap korban.

"Kami mendapat informasi ada orang hilang di gunung Joglo , kita langsung ke lokasi dan langsung berkoordinasi dengan unsur yang terkait untuk membantu pencarian korban atas nama Muhammad Rohadi 21 tahun dengan ciri ciri yang sudah disebutkan," jelasnya.

Kemudian, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan korban sekitar pukul 09.41 WIB, di hari Sabtu, 1 Februari 2025 dalam kondisi tak bernyawa.

Saat ditemukan, posisi korban diduga terjatuh dari titik awal dilaporkannya hilang. Sebab, korban saat ditemukan dalam posisi tertelungkup.

"SAR gabungan langsung mengevakuasi dan (jasad korban) langsung dibawa ke posko. Setibanya di posko, kita langsung melakukan serah terima dengan keluarga," tandasnya.

Ia menyebut, jarak dari titik ditemukannya korban dengan lokasi awal korban dinyatakan hilang berjarak 700 meter. Sedangkan, untuk jarak ke posko utama sekitar 2 KM.

"Jadi menurut hasil evaluasi kami dilapangan ke pihak keluarga, jadi korban ini ada riwayat halu, sehingga mungkin itu salah satu dampak yang dialami oleh korban sehingga korban langsung hilang dari rombongan," bebernya.

Dengan ditemukannya korban, maka operasi pencarian di Gunung Joglo itu pun dihentikan.

"Langkah kita saat ini sudah melakukan serah terima dengan pihak keluarga, dan kita juga sudah melakukan penutupan opsar pada hari ini, dan potensi SAR kembali ke tempatnya masing masing," tutupnya.