
Hujan dengan intensitas tinggi sebabkan banjir di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat yang terjadi sejak (11/1). (Humas BNPB)
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Nasional Penaggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat sejumlah bencana hingga pekan terakhir Januari 2025, yang didominasi bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir. Beberapa peristiwa tersebut berdampak signifikan terhadap masyarakat maupun kerugian harta benda.
"Bencana hidrometeorologi menerjang wilayah Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebanyak 478 KK (1.483 jiwa) terdampak kejadian ini. Namun tidak ada laporan korban jiwa pada peristiwa itu. Hingga Jumat malam (31/1), genangan belum surut," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).
Muhari menjelaskan masih di Provinsi NTB, banjir rob berdampak pada 100 KK dan tanggul jebol 2 unit. Kejadian ini dialami Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas.
"Air dilaporkan telah surut dan warga melakukan gotong royong untuk membersihkan sampah dan material lain serta membuat tanggul darurat," tuturnya.
Berikutnya banjir di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Muhari menuturkan BPBD setempat pada Kamis (16/1) dan Selasa (28/1). Sejumlah desa di beberapa kecamatan terdampak.
Menurutnya, pada kejadian pertama dilaporkan banjir berdampak pada 7.151 KK yang berada di 27 desa dan 6 kecamatan, sedangkan pada laporan selanjutnya 5.585 KK terdampak.
"Kecamatan Winongan merupakan kecamatan yang dilaporkan terdampak pada Kamis dan Selasa lalu. Genangan masih terjadi di sejumlah titik," jelasnya.
Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, angin kencang menerjang 2 desa di 2 kecamatan pada Rabu (28/1), pukul 23.30 WIB. Kecamatan terdampak berada di Megamendung dan Caringin. Sebanyak 13 KK (44 jiwa) terdampak kejadian tersebut.
"Fenomena ini juga menyebabkan rumah rusak ringan 4 unit, rusak sedang 3 dan terancam 6. Warga telah memperbaiki kerusakan rumah, seperti perbaikan atap," jelasnya.
Sedangkan banjir di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, perkembangan terkini genangan telah surut dan akses jalan sudah dapat dilalui kendaraan.
"Kejadian itu berdampak pada 2.586 KK (7.298 jiwa) dan 40 KK (91 jiwa) mengungsi. Banjir dialami 3 desa di dua kecamatan, Dayeuhkolot dan Bojongsoang," ungkapnya.
Banjir juga melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Genangan di Kabupaten Rokan Hulu telah surut. Korban terdampak 1.332 KK (5.328 jiwa). Selain itu, banjir berdampak pada fasilitas pendidikan 3 unit, Kesehatan 2 dan fasilitas umum lain 10.
Sedangkan di Rokan Hilir, masyarakat terdampak 500 KK (892 jiwa). Genangan di wilayah ini berangsur surut, dengan pantauan tinggi muka air sekitar 20 cm.
Kejadian serupa di Riau melanda Kabupaten Siak dengan dampak 852 KK (1.275 jiwa), Kota Pekanbaru 108 KK (432), Kampar 4.704 KK (17.329), Pelalawan 2.856 KK (10.600), Indragiri Hulu 491 KK (512), Kuantan Singingi 389 KK (1.544). Tinggi muka air di beberapa wilayah tersebut berangsur surut.
Sementara itu, pantauan banjir di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) masih terjadi di beberapa titik. Banjir Kabupaten Sanggau yang berdampak 4.055 KK masih belum surut. Di Kabupaten Kubu Raya, sekitar 9.601 KK (33.366 jiwa) terdampak. Genangan terpantau di pemukiman warga antara 50 hingga 300 cm.
Masih di Provinsi Kalbar, banjir Kabupaten Sambas berdampak 13.811 KK (44.881 jiwa) dan 2 orang meninggal dunia. Genangan masih belum surut. Debit air semakin bertambah akibat curah hujan sedang hingga tinggi di Sebagian besar wilayah kabupaten. Sedangkan catat terakhir di Landak, bencana banjir berdampak pada 11.105 KK (46.842 jiwa). Banjir masih bertahan.
Berikut, di Kabupaten Mempawah, banjir berdampak 5.537 KK (20.548 jiwa). Banjir masih menggenangi pemukiman warga. Banjir juga melanda Kota Singkawang dan berdampak pada 4.998 KK (22.390 jiwa). BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dampak di lokasi bencana.
Merespons banjir meluas Kalbar, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno telah meninjau langsung penanganan darurat bencana di wilayah itu, seperti di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.