Gubernur Terpilih DKI Jakarta Pramono Anung Janjikan Pemutihan Ijazah dan Reformasi KJP dalam 100 Hari Kerja
NewsHotAdvertisement
Redaktur: Heru Sulistyono

Gubernur Terpilih DKI Jakarta Pramono Anung Janjikan Pemutihan Ijazah dan Reformasi KJP dalam 100 Hari Kerja. Foto : Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Gubernur DKI Jakarta terpilih Pilkada 2024, Pramono Anung, berkomitmen untuk merealisasikan sejumlah program prioritas dalam 100 hari pertama masa pemerintahannya.

Salah satu langkah penting yang akan diambil adalah pemutihan ijazah peserta didik yang masih ditahan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA di seluruh Jakarta.

"Termasuk di dalamnya adalah ijazah-ijazah yang ditahan di seluruh dinas, SD, SMP, SMA di Jakarta akan kami putihkan dalam waktu 100 hari itu," kata Pramono kepada wartawan usai menghadiri acara 'Penganugerahan Gelar Kehormatan Adat Betawi' di Jakarta Timur, Sabtu (1/2/2025).

Reformasi Program KJP dan KJMU

Selain pemutihan ijazah, Pramono juga menegaskan komitmennya untuk membenahi program Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Ia memastikan proses distribusi KJP akan diperbaiki, dengan verifikasi data yang lebih ketat agar bantuan tepat sasaran dan benar-benar menyasar keluarga tidak mampu.

"Kami akan perbaiki termasuk penyelesaian KJP yang menjadi problem utama di masyarakat akan kami selesaikan tidak lagi hanya di satu tempat saja tetapi di seluruh kecamatan yang ada," kata Pramono.

Pramono menargetkan untuk mengembalikan jumlah penerima KJP ke angka 520 ribu siswa, sesuai data pada periode gubernur sebelumnya.

"Jadi KJP yang pada periode terakhir ketika era gubernur sebelumnya, itu ada 520 ribu. Maka itu yang akan kita pulihkan kembali. Dan yang berhak harus menerima. Jadi KJP akan diperlakukan sama seperti ketika gubernur terakhir," tambahnya.

Terkait dengan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Pramono menyampaikan rencana perubahan kebijakan di mana kontrak beasiswa tidak lagi diperbarui setiap tahun. Sebagai gantinya, KJMU akan diberikan secara penuh untuk 8 semester hingga mahasiswa lulus, tanpa biaya tambahan.

Dengan program-program ambisius ini, masyarakat Jakarta menantikan realisasi janji-janji Pramono Anung yang diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam waktu singkat.