Tangerang, tvrijakartanews -Pagar laut yang membentang di perairan utara Kabupaten Tangerang saat ini sudah hampir habis dibongkar oleh jajaran TNI AL dan juga nelayan. Saat ini pagar laut yang tersisa sepanjang 1 KM, dari total panjang seluruhnya lebih dari 30 KM, yang membentang di 6 kecamatan di wilayah Tangerang Utara.

Komandan Pasmar 1 (Danpasmar 1) Brigjen TNI (Mar) Hermanto, mengatakan hari ini lokasi pembongkaran tersebar di tiga kecamatan. Dia juga memastikan bahwa hari ini seluruh pagar laut yang terpasang sudah selesai dibongkar.

"Yang dibongkar sudah sepanjang 30 KM lebih yang sisanya 1 KM akan selesai, kita berharap para nelayan dapat bekerja dengan senang, bekerja kenbali di laut, dimana pagar laut ini tadinya mmpersulit masyarakat nelayan khususnya dalam mencari ikan," ujarnya pada Kamis (13/2/2025).

Durasi pembongkaran juga lebih lama dari perkiraan awal selama 10 hari kerja, mundur menjadi 11 hari kerja terhitunh sejak 22 Januari 2025 lalu. Hal imi disebabkan adanya kendala seperti cuaca buruk yang selama beberapa hari terakhir melanda wilayah Tangerang.

"Dari yang rencana awal selama 10 hari, namun karena kondisi cuaca, alam, cuaca, hujan, gelombang, kedangkalan sehingga dari target awal 10 menjadi 11 hari," lanjutnya.

Sementara itu, salah satu nelayan di Pantai Tanjung Pasir mengaku penghasilannya saat ini meningkat sejak pagar laut dibongkar pada Januari lalu. Bahkan kenaikannya terbilang cukup drastis karena cakupan mencari ikan yang lebih luas.

"Sekarang ikan sudah naik ke pinggiran, penghasilan ikan yang tadinya 3-4 kg per hari, sekarang bisa 1-2 ton," kata Ma'un nelayan Tanjung Pasir.

Pendapatannya dari mencari ikan juga sudsh kembali normal mencapai 50 hingga 75 kg per harinya. Selain karena cakupan melaut yang lebih luas, Ma'un juga tak perlu membeli bahan bakar solar lebih banyak karena jalur melaut sudah kembali normal.

"Sudah normal kembali, ikan yang didapat bisa 50 sampai 75 kg, waktu pagar laut sulit, kadang engga jadi melaut karena terhalang laut, apalagi kalau gelombang tinggi jadi lebih bahaya," tuturnya.