
Media Gathering Suara UKM Negeri Vol. 6 di Kuningan, Jakarta / foto: Sanrifa Akmalia
Jakarta, tvrijakartanews - Suara UKM Negeri kembali menggelar media gathering edisi keenam dengan tema "Dari Indonesia ke Asia Tenggara." Acara ini membahas bagaimana pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia bisa menembus pasar internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara, sekaligus berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian nasional.
Berdasarkan riset mendalam yang dilakukan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, terdapat tren positif bagi UKM lokal untuk berekspansi ke luar negeri. Salah satu studi kasus yang dibahas adalah bagaimana Ninja Xpress berhasil menjalankan operasionalnya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Malaysia dan Singapura. Riset ini mengungkap pola perilaku konsumen di tiga negara tersebut dan bagaimana perbedaan karakteristik belanja dapat menjadi peluang bagi UKM Indonesia.
Peluang Besar bagi UKM Indonesia
Perkembangan teknologi digital membuat proses jual beli semakin mudah. Saat ini, masyarakat bisa berbelanja di mana saja hanya dengan menggunakan ponsel. Hal ini juga berdampak pada sektor logistik, di mana Indonesia dibandingkan dengan negara lain memiliki keunggulan tersendiri dalam hal distribusi barang ke luar negeri.
Hasil riset menunjukkan bahwa Malaysia dan Singapura menjadi dua negara dengan minat tertinggi untuk membeli produk dari Indonesia. Adapun kategori produk yang paling diminati adalah:
1. Fashion dan aksesori
2. Makanan dan minuman
3. Produk kesehatan dan kecantikan
Selain faktor harga, beberapa alasan utama konsumen memilih produk dari luar negeri meliputi:
- Keunikan produk
- Kualitas barang
- Value for money (nilai produk sesuai harga)
Menariknya, produk yang ramah lingkungan kini menjadi preferensi utama pembeli di Asia Tenggara. Konsumen semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan, sehingga produk-produk dengan konsep eco-friendly memiliki peluang lebih besar untuk laku di pasar internasional.
Saat ini, 82% pembeli di Asia Tenggara melakukan belanja lintas negara melalui platform digital seperti TikTok Shop, Lazada, dan Shopee. Hal ini membuka peluang besar bagi UKM Indonesia untuk mengekspor produk tanpa perlu mendirikan pabrik di luar negeri. Penjual cukup mengirimkan barang langsung dari Indonesia ke negara tujuan, sehingga dapat menekan biaya operasional sekaligus memperluas jangkauan pasar.
Dalam sesi diskusi, Fikri Hilman selaku Senior Manager Trade Marketing Ninja Xpress, menjelaskan bagaimana perjalanan paket dari Indonesia hingga sampai ke tangan pembeli di luar negeri. Salah satu tantangan terbesar adalah memahami perbedaan perilaku pembayaran di setiap negara. Misalnya, di Indonesia sekitar 70% konsumen lebih memilih metode pembayaran Cash on Delivery (COD), sementara di Malaysia hanya 40%, dan di Singapura bahkan kurang dari 1%.
Indonesia Unggul dalam Digital Marketing
Menariknya, riset juga menemukan bahwa strategi digital marketing di luar negeri tidak lebih baik dibandingkan dengan di Indonesia. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi pelaku UKM lokal, karena mereka dapat memanfaatkan keahlian pemasaran digital yang sudah berkembang pesat di dalam negeri untuk menjangkau pasar internasional.
Melalui tren yang semakin berpihak pada digitalisasi dan perdagangan lintas negara, UKM Indonesia memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan bersaing di pasar Asia Tenggara. Dengan strategi yang tepat, produk lokal bisa semakin dikenal dan diminati di tingkat internasional.