
Ilustrasi rupiah. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah dibuka anjlok 12 poin atau 0,08 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Melemahnya mata uang garuda disebabkan kekhawatiran investor terhadap arah pertumbuhan ekonomi global.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Kamis di Jakarta melemah 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.393 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.381 per dolar AS.
"Kekhawatiran ini tercermin dalam meningkatnya permintaan terhadap dolar AS (Amerika Serikat) di seluruh Asia," kata Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Josua menjelaskan para pelaku pasar disebut masih mengevaluasi kondisi ekonomi AS, arah kebijakan moneter, serta perkembangan kondisi perang dagang dan geopolitik.
Di samping itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan ekonomi AS lebih rentan daripada yang ditunjukkan oleh beberapa indikator seperti fluktuasi suku bunga, inflasi yang terus berlanjut, dan peran besar pemerintah dalam mendorong pertumbuhan lapangan kerja.
Scott juga menyoroti pentingnya kebijakan tarif sebagai sumber penerimaan utama negara AS.
Kini, investor menantikan estimasi kedua pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) serta laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) yang akan dirilis akhir pekan ini untuk mendapatkan insight lebih lanjut mengenai prospek ekonomi AS.
"USD/IDR (dolar AS/rupiah) diperkirakan akan berada di rentang Rp16.325-Rp16.425 pada perdagangan hari Kamis ini," imbuhnya.