
Minyak Kita yang takarannya tak sesuai keterangan kemasan. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merespons polemik penyunatan takaran Minyak Kita yang marak terjadi. Menurut Gibran, pemerintah segera bertindak cepat menanggulangi isu utu.
"Sudah dilakukan pengecekan-pengecekan dan monitoring di beberapa tempat. Di pasar-pasar tradisional, di toko-toko kelontong semua," ujar Gibran di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025).
Gibran berharap peristiwa serupa tidak kembali terulang. Ia mengatakan bakal meningkatkan pengawasan.
"Nanti ke depan akan kita tindaklanjuti lagi, monitoring dikuatkan, dan kita tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi, ya," kata Gibran.
Isu penyunatan takaran Minyak Kita ini mencuat setelah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada 8 Maret 2025. Dalam sidak tersebut, ditemukan bahwa beberapa kemasan Minyak Kita yang seharusnya berisi 1 liter ternyata hanya memiliki volume antara 750 hingga 800 mililiter.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Brigjen Helfi Assegaf, juga mengonfirmasi bahwa telah ditemukan pelanggaran terkait ukuran kemasan Minyak Kita.
"Telah ditemukan minyak goreng merek Minyakita, yang secara langsung dilakukan pengukuran terhadap 3 merek Minyakita. Ukurannya tidak sesuai dengan yang tercantum di dalam label kemasan," ungkapnya.