Kerusuhan Pecah Lagi di Jayapura, Massa Bakar Sejumlah Ruko di Waena
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Kerusuhan massa pengantar jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe (tangkap layar)

Jakarta, tvrijakartanews - Kerusuhan kembali pecah saat pengantar jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dimakamkan pada sore tadi. Massa mengamuk dengan membakar sejumlah rumah toko (ruko) saat dalam perjalanan ke rumah duka di Kota Jayapura, Papua.

Peristiwa itu berawal saat massa yang mengawal jenazah Lukas Enembe dari Sentani, Kabupaten Jayapura, tiba di kawasan Expo Waena, Kota Jayapura, sekitar pukul 17.10 WIT. Mereka berangkat dari Sentani, kemudian bertemu dengan massa yang sejak awal menunggu di kawasan Expo Waena.

Kemudian kedua kelompok yang bergabung tersebut sama-sama menuju Koya Tengah, Distrik Muara Tami. Namun sesampainya di Pertigaan Perumnas Waena, massa tiba-tiba terlibat kericuhan.

Hingga saat ini permasalahan perkara kericuhan belum diketahui dan diungkap, namun tampak ada massa yang melempar ke ruko dan bangunan lainnya di sekitar pertigaan. Kericuhan tersebut terus berlanjut dengan eskalasi yang jauh lebih besar.

Massa pun turut merusak hingga membakar sejumlah ruko di lokasi. Massa tak berhenti melakukan pelemparan. Kondisi ini membuat para wartawan di lokasi menarik diri. Dari informasi yang dihimpun, rombongan pengantar jenazah Lukas Enembe sudah bergerak kembali ke arah rumah duka.

Seperti diketahui, kericuhan massa pengantar jenazah Lukas Enembe juga sempat pecah di Sentani, Kabupaten Jayapura. Insiden bermula saat jenazah Lukas hendak dibawa dari Bandara Sentani ke tempat persemayaman di STAKIN.

Aparat dan keluarga bermaksud membawa jenazah menggunakan kendaraan, namun diadang oleh warga yang mendesak agar mereka mengarak jenazah Lukas ke tempat persemayaman. Banyaknya jumlah massa membuat pihak keluarga dan aparat menuruti permintaan mengarak jenazah Lukas tersebut.

Situasi mulai ricuh saat barisan massa paling depan yang mengarak jenazah tiba-tiba melakukan provokasi dengan cara melakukan pelemparan terhadap bangunan. Massa juga membakar mobil warga yang sedang parkir.

Tidak cukup sampai di situ, massa juga melakukan penyerangan terhadap aparat dan juga kendaraan milik aparat. Insiden itu membuat ada aparat yang terluka.

Masyarakat diimbau tidak terprovokasi dan tidak terpancing isu yang dapat memecah belah bangsa.

(Yohanes Abimanyu)