Pasangan capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Foto: M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo meminta partai yang tergabung dalam koalisi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mendesak KPU memberikan penjelasan soal 30 ribu lebih surat suara yang sudah tercoblos di Taipei, Taiwan. Menurut Ganjar, partai yang memiliki perwakilan di DPR RI bisa memanggil KPU untuk menggali lebih dalam penyebab insiden itu.
"KPU menyatakan ribuan surat suara dikirim lebih awal di Taiwan. Saya langsung bilang, Komisi II panggil KPU segera klarifikasi," kata Ganjar di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 Desember 2023.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebut KPU sebagai penyelenggara pemilu harus bertanggung jawab. Sebab, tercoblosnya surat suara di Taiwan tersebut menjadi potensi kecurangan di Pilpres 2024. Meskipun, KPU telah menyatakan surat suara yang terlanjur tercoblos di Taiwan sudah tidak sah.
"KPU nyatakan surat suara di Taipei tidak sah. Kenapa bisa lolos? Profesionalisme mesti dipertanggungjawabkan, karena kita punya PDIP yang ada di parlemen, kita punya PPP di parlemen untuk bisa bertanya itu meminta pertanggungjawaban," kata Ganjar.
Bakal Pantau Kecurangan
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan pihaknya sudah menyiapkan banyak tim IT untuk mengawal jalannya Pilpres 2024. Menurut Ganjar, hal ini sebagai persiapan menghadapi potensi kecurangan pesta demokrasi tersebut yang tanda-tandanya sudah mulai kelihatan.
"Tim teknis pemilu siapkan posko khusus untuk mantengin ini, melihat distribusi surat suara, agar kita bisa memantau dan nanti IT kita akan memantau untuk bisa menangkap itu. Yang akan curang, kami sedang memantau kalian dan kami mengerti soal ini," ujar Ganjar.
Politikus PDIP itu menjelaskan selain surat suara yang telah tercoblos, ada beberapa tanda-tanda kecurangan lain yang mulai muncul. Seperti pernah naiknya jumlah daftar pemilih tetap naik hingga 50 juta orang secara tiba-tiba.
Ganjar mengatakan TPN pun punya posko pemantauan khusus. Termasuk memantau laporan yang tertangkap media massa hingga medsos.
"Kita sudah mempersiapkan tim IT kita, karena ciri-ciri ini sudah kita lihat mulai hari ini. Yang below the line sudah bergerak, yang above the line main di udara, tapi ada satu orang yang urus IT dan itu kuat, untuk melihat dan memantau perkembangan," kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar menyebut pihaknya juga akan mengerahkan tim untuk memantau TPS agar terhindar dari kecurangan. Ia memastikan relawan, simpatisan, aktivis, hingga politikus partai bakal bergerak memantau TPS saat pencoblosan nanti.
Lebih lanjut, Ganjar juga menyinggung ada sebagian pendukung TPN Ganjar-Mahfud yang berusaha ditarik oleh kubu paslon lain. Namun ia menyebut kubunya tak gentar dan tetap optimistis memenangkan Ganjar-Mahfud lebih sistematis.
"Apakah godaannya sudah selesai? Belum. Teman-teman kita, satu per satu diambil. Yang mereka tidak punya nyali yang kuat, yang tangguh, dia sudah minggir ke sana. Dan inilah (di acara ini) kekuatan-kekuatan yang masih kuat, tangguh dan tidak menyerah," kata Ganjar.
(M Julnis Firmansyah)