Wagub Rano Karno: Jepang Buka 148 Ribu Lowongan untuk Indonesia, Jakarta Siap Kirim Tenaga Kerja
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno usai membuka acara Job Fair Jakarta Goes to Campus di Universitas Trisakti, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (15/4/2025). Foto : Pemprov DKI Jakarta

Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno mengungkapkan bahwa Jepang telah membuka 148.000 lowongan kerja bagi tenaga kerja asal Indonesia. Menurutnya, Jakarta memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

"Jepang memberikan satu kuota yang cukup besar untuk Indonesia, hampir 148.000. Kalau Jakarta bisa mengambil 10.000, harus mulai kita inventarisasi hari ini," kata Rano. 

Hal ini disampaikannya usai membuka acara Job Fair Jakarta Goes to Campus di Universitas Trisakti, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (15/4/2025).

Rano menekankan pentingnya penguasaan berbagai kompetensi, termasuk kemampuan berbahasa asing, agar tenaga kerja Indonesia bisa bersaing di pasar kerja internasional. 

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mengidentifikasi dan mempersiapkan calon tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi.

"Kami menginventarisasi untuk program tahun depan dan kami bisa menyalurkan calon tenaga kerja yang lulus, bahwa bekerja itu bukan hanya di Jakarta tapi bisa kita sediakan lapangan pekerjaan di luar negeri," jelasnya. 

Selain peluang kerja ke Jepang, Rano juga menyampaikan bahwa Pemprov DKI tengah membutuhkan sekitar 11 ribu petugas pemadam kebakaran atau petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat). Profesi ini disebutnya sebagai salah satu dinas yang paling diminati di Jakarta.

"Masalah Jakarta ada apa-apa lapor ke pemadam kebakaran, bahkan ada suami-istri bertengkar, anaknya lapor ke pemadam kebakaran," kata Rano. 

Diketahui, acara Job Fair di Universitas Trisakti ini menjadi yang pertama kali digelar di lingkungan kampus oleh Pemprov DKI Jakarta. 

Menurut Rano, strategi ini dilakukan agar penyediaan informasi pekerjaan bisa lebih tepat sasaran, terutama bagi kalangan mahasiswa dan lulusan baru.

"Hari ini bursa kerja memang kami pilih masuk ke dalam kampus, karena tentu saja segmen tentang lapangan pekerjaan yang ada tentu dengan 'segmented' yang berbeda," jelasnya.