
Antrean panjang warga yang ingin membeli emas, baik secara langsung di konter maupun melalui mesin ATM emas otomatis. Foto : Reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Ketidakpastian ekonomi global akibat memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan sejumlah negara mitra membuat pasar keuangan Indonesia mengalami tekanan. Nilai tukar rupiah tertekan hingga menyentuh angka Rp17.000 per dolar AS, sementara indeks saham anjlok lebih dari 7 persen. Di tengah kondisi ini, emas justru menjadi pilihan utama masyarakat sebagai bentuk investasi aman atau safe haven.
Pantauan di sejumlah lokasi penjualan emas, seperti Galeri 24 di Jakarta Pusat, menunjukkan antrean panjang warga yang ingin membeli emas, baik secara langsung di konter maupun melalui mesin ATM emas otomatis.
“Saya tidak terlalu mengikuti berita, tapi dengan melihat kekacauan di banyak sektor, saya pilih emas sebagai investasi yang rendah risiko,” ujar Arif Tirta, salah satu warga Jakarta yang ditemui saat membeli emas, Rabu (16/4).
Menurut Direktur Galeri 24, Endah Susiani, penjualan emas meningkat tajam dalam dua hari terakhir.
“Dalam dua hari terakhir, penjualan emas naik drastis dari 25 kilogram menjadi hampir 65 kilogram per hari secara nasional. Di tengah merahnya seluruh pasar modal, investasi emas menjadi cara warga melindungi aset,” jelasnya.
Fenomena ini menunjukkan perubahan perilaku masyarakat dalam menghadapi ketidakstabilan ekonomi. Emas dinilai lebih stabil dan tidak mudah tergerus inflasi, berbeda dengan rupiah atau aset berbasis pasar modal yang fluktuatif.
Harga emas global pun mencetak rekor baru dengan menyentuh USD 3.167 per ounce. Di sisi lain, Pegadaian dan Galeri 24 yang berada di bawah naungan Bank Rakyat Indonesia mencatat lonjakan signifikan dalam pembukaan rekening tabungan emas, terutama dari kalangan karyawan, investor pemula, hingga masyarakat umum.
Fenomena ‘demam emas’ ini menjadi cerminan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan ekonomi pribadi di tengah gejolak global. Emas, sekali lagi, menunjukkan peran pentingnya sebagai pelindung nilai dalam masa-masa penuh ketidakpastian.