Pramono Anung Hingga Anggota DPRD Minta Masyarakat Tenang, Pastikan Dana Nasabah Bank DKI Aman
EkonomiNewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Ilustrasi masyarakat setor tunai di Bank DKI. Foto Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews – Sejumlah tokoh dari berbagai kalangan angkat suara terkait gangguan layanan digital Bank DKI yang terjadi belakangan ini. Mereka menegaskan bahwa dana dan data nasabah tetap aman, serta meminta masyarakat untuk tidak panik atau terprovokasi oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa Bank DKI menjamin keamanan dana seluruh nasabah di seluruh jaringan layanan.

“Intinya, kami memberikan jaminan kepada nasabah Bank DKI di mana saja, di cabang apa saja, dananya dijamin oleh Bank DKI,” kata Pramono.

Hal senada disampaikan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Andri Santosa. Ia meminta masyarakat tidak khawatir terkait proses pemulihan sistem layanan yang masih berlangsung. Menurut Andri, dana nasabah tetap utuh dan tidak berkurang.

“Nasabah Bank DKI itu tidak perlu khawatir karena memang dipastikan Bank DKI itu dana nasabah 100 persen aman,” ujar Andri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Minggu (20/4/2025).

Andri menjelaskan, gangguan yang terjadi merupakan masalah teknis sistem layanan yang melibatkan berbagai pihak. “Kan yang namanya sistem layanan itu bukan hanya melibatkan Bank DKI saja. Tapi di situ ada Bank Indonesia, kemudian ada BI-Fast, dan juga ada OJK,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, mengimbau agar masyarakat tidak mengikuti ajakan untuk mengosongkan rekening di Bank DKI. Ia mengingatkan bahwa Bank DKI merupakan aset milik daerah yang selama ini memberikan kontribusi dividen terbesar bagi Pemprov DKI Jakarta.

“Jangan ikuti ajakan untuk mengosongkan. Karena ini kan aset kita, aset Pemda, aset DKI,” kata Khoirudin.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, juga meminta masyarakat tetap tenang. Ia menegaskan, Bank DKI memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Jakarta.

“Bank DKI bukan hanya sekadar tempat menyimpan uang nasabah, namun juga berperan dalam pembangunan dan perputaran ekonomi di Jakarta,” ujar Sarman.

Menurutnya, Bank DKI turut menjalankan berbagai program sosial, termasuk pemberdayaan UMKM yang terbukti menjadi penopang ekonomi lokal. Ia juga menyebut gangguan layanan yang terjadi bersumber dari sistem yang terhubung dengan banyak institusi.

“Kan yang namanya sistem layanan itu bukan hanya melibatkan Bank DKI saja. Tapi di situ ada Bank Indonesia, kemudian ada BI Fast, dan juga ada OJK,” kata dia.

Bank DKI Siapkan Layanan Alternatif

Sebagai solusi sementara selama proses pemulihan layanan digital berlangsung, Bank DKI menyediakan berbagai layanan alternatif perbankan. Nasabah dapat melakukan transaksi di seluruh kantor cabang dan cabang pembantu Bank DKI untuk kebutuhan seperti setor dan tarik tunai, pemindahbukuan antar rekening, serta transfer antar bank melalui SKNBI dan RTGS.

Selain itu, nasabah dapat memanfaatkan lebih dari 750 unit ATM Bank DKI yang beroperasi 24 jam di berbagai titik strategis di wilayah Jakarta dan kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Semarang, Solo, Gresik, Sidoarjo, dan Lampung. Transaksi juga tetap dapat dilakukan melalui jaringan ATM Bersama dan ATM Prima.