
Paus Fransiskus berdoa di kursi roda, berdoa di dalam Basilika Santa Maria Maggiore. Foto : Reuters
Vatikan, tvrijakartanews – Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun setelah menjalani perawatan intensif akibat komplikasi kesehatan yang dialaminya dalam beberapa bulan terakhir. Vatikan mengonfirmasi kabar duka tersebut pada Sabtu dini hari waktu setempat, dan umat Katolik di seluruh dunia langsung menggelar misa dan doa bersama untuk mengenang pemimpin Gereja Katolik yang dikenal karena kesederhanaan dan kepeduliannya pada kaum miskin.
Dalam keputusan yang mencerminkan kesederhanaan hidupnya, Paus Fransiskus menyatakan bahwa dirinya ingin dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, bukan di dalam Vatikan seperti para pendahulunya. Pernyataan ini ia ungkapkan dalam wawancara dengan stasiun televisi asal Meksiko, N+, pada Desember 2023.
"Saya ingin dimakamkan di Santa Maria Maggiore karena saya memiliki devosi yang sangat besar kepada Bunda Maria," ujar Paus Fransiskus dalam wawancara tersebut. Basilika ini memang memiliki makna spiritual yang mendalam bagi Jorge Mario Bergoglio. Sejak awal kepausannya pada tahun 2013, ia selalu mengunjungi tempat suci itu untuk berdoa sebelum dan sesudah perjalanan luar negerinya.
Santa Maria Maggiore, salah satu dari empat basilika utama dalam agama Katolik, telah menjadi tempat perhentian spiritual bagi Paus Fransiskus di berbagai momen penting, termasuk saat pandemi COVID-19 dan setelah menjalani operasi besar. Di dalam basilika ini terdapat ikon Bizantium "Salus Populi Romani" (Pelindung Rakyat Roma) yang menjadi pusat devosinya.
Jika rencana ini terlaksana, Paus Fransiskus akan menjadi paus pertama dalam lebih dari satu abad yang dimakamkan di luar Vatikan. Terakhir kali hal ini terjadi adalah pada Paus Leo XIII yang wafat pada tahun 1903.
Meskipun lokasi pemakaman akan berada di luar Vatikan, upacara pemakaman Paus Fransiskus tetap direncanakan berlangsung di Lapangan Santo Petrus, seperti tradisi biasanya.
Santa Maria Maggiore sendiri telah menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi tujuh paus dan sejumlah tokoh gereja penting lainnya, termasuk Kardinal Bernard Law. Basilika ini juga dikenal karena legenda Katolik populer “Madonna della Neve” atau “Bunda Maria dari Salju”, yang diperingati setiap tanggal 5 Agustus.
Di dekat altar utama basilika, terdapat makam seniman besar Gian Lorenzo Bernini. Interior megah dan arsitektur bersejarah basilika ini telah menjadi saksi berbagai peristiwa spiritual umat Katolik selama 16 abad terakhir.
Keputusan Paus Fransiskus untuk dimakamkan di Santa Maria Maggiore mencerminkan komitmennya terhadap kesederhanaan, kedekatannya dengan rakyat, serta devosinya yang mendalam kepada Bunda Maria.